Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Keturunan WNI Tanpa Kewarganegaraan di Malaysia: Tak Boleh Sekolah, Takut Ditangkap Polisi

Kompas.com - 05/02/2020, 21:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Mereka, kini masing-masing berusia 10 dan 11 tahun, tercatat secara sah sebagai warga negara Malaysia tanpa kesulitan.

Di satu sisi Asma tidak bersemangat mengurus kewarganegaraan putrinya atas dasar garis keturunan ibu sebagai WNI.

"Kata orang, kalau bisa urus surat kelahiran pasalnya emak dan bapaknya ada di sini. Kalau Efa jadi warga negara Indonesia, bagaimana?" demikian Asma beralasan.

Baca juga: Balas Putin, Presiden Terpilih Ukraina Janjikan Kewarganegaraan kepada Warga Rusia

Di tengah carut-marut pengurusan status kewarganegaraan, sebagaimana dialami Efa, jalan belum tertutup sepenuhnya jika ingin diurus mengikuti kewarganegaraan ibunya, kata Yusron Ambary, Kepala Fungsi Konsuler KBRI Kuala Lumpur.

"Banyak kasus di mana orang tua datang ke kami tanpa selembar dokumen apapun. Tetap semua itu kita proses, kita bantu.

"Yang paling utama adalah kita akan melakukan wawancara mendalam kepada si ibu untuk memastikan status kewarganegaraan yang bersangkutan dan anak itu," jelas Yusron Ambary dalam wawancara khusus dengan BBC News Indonesia di Kuala Lumpur.

Karena ketiadaan dokumen hampir dipastikan menyulitkan pengurusan kewarganegaraan, maka sesuai instruksi Duta Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur Rusdi Kirana, KBRI sejak tahun 2017 menggencarkan sosialisasi pendaftaran anak-anak keturunan WNI, tambahnya.

Ada dua dokumen yang biasanya diterbitkan KBRI, yang pertama adalah surat keterangan kewarganegaraan dan surat pengenal lahir.

"Dua dokumen inilah yang akan menjadi dasar bagi Atase Imigrasi untuk menerbitkan paspor mereka, surat kewarganegaraan," terang Yusron Ambary yang juga merangkap sebagai Koordinator Satgas Perlindungan WNI di KBRI Kuala Lumpur.

Baca juga: Ketua MPR Dukung Pemulangan WNI Terduga Teroris Lintas Batas, jika...

Lingkaran setan tanpa kewarganegaraan

Perbedaan status Efa Maulidiyah dan kedua adiknya kerap menimbulkan konflk dan kepedihan hati di lingkungan keluarga.

Sebagai contoh, lima tahun lalu keluarga Efa mudik Lebaran ke Surabaya.

"Saya ditinggal sendiri. Emak, bapak, adik semua balik kampung. Saya ditinggal sendiri. Pada Hari Raya pun saya sendiri, tidak ada orang tengok. Sangat sangat sedih," ungkapnya seraya menambahkan kedua adiknya menikmati pendidikan di sekolah negeri secara gratis, sementara cita-citanya untuk menjadi pramugari atau perawat kandas.

Kesusahan Efa belakangan bertambah di saat ia tengah mengandung anak pertamanya.

Baca juga: Belum Pernah ke China, WNI di Singapura Positif Corona, Kok Bisa?

Si bayi akan masuk ke dalam lingkaran setan, lahir tanpa identitas resmi, dan mungkin pula akan besar tanpa akses pendidikan.

"Suami saya warga negara Indonesia yang tak ada apa-apa (tak punya dokumen), saya pun tak ada apa-apa. Saya takut nanti saya bersalin, anak saya pun tak ada apa-apa pula.

"Sama dengan nasib saya dan suami sayalah. Berputar di situ juga," keluhnya kepada wartawan BBC News Indonesia, Rohmatin Bonasir.

Untuk saat ini, bagaimanapun, Efa merasa beruntung ada seorang dokter gigi yang awalnya memberikan pekerjaan sebagai petugas kebersihan di kliniknya di kawasan Petaling Jaya, tak jauh dari rumah.

Melihat kemampuan dan potensi Efa, sang dokter melatihnya sebagai asisten dan itulah pekerjaannya sekarang sekalipun tidak resmi.

Kecuali pergi bekerja, Efa mengaku takut meninggalkan rumah dan lebih banyak membantu ibunya memasak di dapur.

Meskipun sudah berstatus tanpa kewarganegaraan sejak lahir hingga umurnya sekarang 19 tahun, Efa tak ingin putus asa untuk mendapatkan pengakuan sebagai warga negara Malaysia, tanah kelahiran dan sekaligus satu-satunya negara di dunia yang dikenalnya.

Baca juga: Menkes: WNI yang Dikarantina Sangat Senang Dikunjungi Menhan Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com