Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Virus Corona, Maskapai Cathay Pacific Minta 27.000 Karyawannya Ambil Cuti Tak Dibayar

Kompas.com - 05/02/2020, 16:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN,AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Maskapai Hong Kong Cathay Pacific dilaporkan meminta 27.000 karyawan untuk mengambil cuti tak dibayar di tengah merebaknya virus corona.

Permintaan itu dilayangkan setelah maskapai berusia 73 tahun itu mengalami krisis tak hanya karena virus, namun juga situasi politik internal.

Dalam pesan video kepada 27.000 karyawan, CEO Cathay Pacific Augustus Tang meminta supaya mereka mengambil cuti tak dibayar selama tiga pekan, antara Maret dan Juni.

Baca juga: Unggah Postingan soal Demo Hong Kong di Facebook, Pramugari Cathay Pacific Dipecat

"Mempertimbangkan wabah virus corona dan penurunan signifikan di pasar, kami mengumumkan pemotongan masif kemarin," ujar Tang dikutip CNN.

"Saya berharap Anda semua berpartisipasi. Dari bagian frontline hingga pemimpin senior, dan ikut untuk menanggung beban," tambahnya dilansir AFP.

Virus corona atau virus Wuhan, diambil dari nama kota di Provinsi Hubei, China, sebagai lokasi penyebaran awal, membuat perayaan Tahun Baru Imlek di sejumlah tempat dibatalkan.

Padahal, hari libur yang dimulai pada 25 Januari itu biasanya menjadi waktu tersibuk bagi maskapai dengan 79 rute penerbangan itu.

Puluhan maskapai internasional memilih mengurangi atau menangguhkan penerbangan ke China untuk menangkal penyebaran patogen berkode 2019-nCov itu.

Tang menuturkan, Cathay Pacific sudah mengalami "Tahun Baru Imlek terburuk" karena virus yang sudah membunuh lebih dari 400 orang itu.

Belum lagi sejak Juni lalu, Hong Kong sempat dilanda aksi protes setelah pemerintah lokal memperkenalkan UU Esktradisi, yang dianggap sebagai bentuk pengaruh Beijing.

"Kami tak tahu sampai kapan akan berakhir. Karena serba tak pasti, mempertahankan uang adalah cara melindungi bisnis," jelas Tang.

Baca juga: Wanita Ini Syok dan Tak Bisa Bernapas Saat Didiagnosis Terkena Virus Corona

"Sulit untuk dipahami"

Selain menawarkan cuti tak dibayar, Tang juga memperkenalkan serangkaian skema lain untuk menyelamatkan perusahaan kepada staf.

"Saya menyadari ini sulit dipahami. Dengan mendukung langkah ini, Anda akan membantu perusahaan di masa susah," beber Tang.

Dia juga meminta penyuplai menurunkan harga, dan mengumumkan kebijakan jangka pendek. Termasuk memotong 30 persen penerbangan di seluruh dunia selama dua bulan.

Terakhir kali Cathay Pacific meminta staf untuk mengajukan skema cuti seperti adalah ketika krisis finansial global menghantam pada 2009.

Kemudian dia sudah mengumumkan pemotongan 90 persen penerbangan ke daratan utama China. "Suasananya benar-benar menyedihkan," katanya.

Baca juga: Dukung Demo Anti-Pemerintah Hong Kong, 2 Pilot Cathay Pacific Dipecat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com