Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Pidato Kenegaraan di Kongres AS, Trump: Saya Menepati Janji

Kompas.com - 05/02/2020, 12:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump memberikan pidato kenegaraan dalam sesi gabungan Kongres AS, di mana dia mengklaim menepati janji.

Menghadapi oposisi dari Partai Demokrat, dia dengan percaya diri naik ke podium DPR AS, tempat di mana dia dimakzulkan pada Desember lalu.

Trump menekankan tanda bahwa dia tengah berkampanye dalam pidato kenegaraan, di mana dia juga melanggar tradisi dengan tak menjabat tangan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.

Baca juga: Diundang DPR AS Beri Pidato Kenegaraan Setelah Dimakzulkan, Apa Jawaban Trump?

Selama pidato, pihak Demokrat tetap duduk di kursinya dalam diam. Sementara Republikan berkali-kali berdiri memberi tepuk tangan.

Dilansir AFP Selasa (4/2/2020), kondisi itu merupakan perwujudan polarisasi yang jelas jelang Pilpres AS 2020 pada November mendatang.

Presiden 73 tahun itu menggunakan kesempatan yang diberikan di Kongres AS dengan menyatakan bakal meluncurkan "kembalinya AS yang hebat".

"Kita telah merobek mentalitas Amerika yang merosot, dan memutuskan menolak bagaimana nasib negara ini yang mengendur," klaimnya.

Presiden dari Partai Republik itu menuturkan, kebijakannya melakukan deregulasi dan pemotongan pajak mengantarkan AS ke berbagai kisah kesuksesan.

Baca juga: Pidato Kenegaraan Jokowi dan Wacana Pemindahan Ibu Kota...

Meski, kebijakan tersebut juga dikiritisi oleh Demokrat karena tidak saja merusak lingkungan, namun juga menguntungkan kaum kaya.

Dia kemudian memberi daftar keberhasilan lain, seperti pakta perdagangan antara AS, Meksiko, dengan Kanada, atau USMCA.

Kemudian kesepakatan dagang dengan China, anggaran besar di militer, langkah "tak terduga" menghentikan migran ilegal, hingga upaya menghentikan perang di Timur Tengah.

"Tidak seperti pendahulu yang menjabat sebelumnya, saya sudah menepati janji," klaim Trump dalam pidato yang sudah dopersiapkan.

Baca juga: DPR AS Undang Donald Trump Memberikan Pidato Kenegaraan pada 4 Februari 2020

Tak menyebutkan pemakzulan

Pidato kenegaraan itu terjadi di pekan yang kelam bagi sang presiden, di mana dia bakal mendengarkan vonis pemakzulan dirinya Rabu (5/2/2020).

Selama berbulan-bulan, dia menyebut upaya agar dirinya dimakzulkan adalah "perburuan penyihir", dan menyindir soal penyelidikan.

Menghadapinya di Kongres AS adalah serangkaian politisi Demokrat, yang beberapa kali melakukan boo. Kejadian langka dari momen tahunan yang seharusnya adalah bentuk kepercayaan politik.

Pelosi yang merupakan "musuh" Trump, duduk di belakang Trump, beberapa kali tersenyum tidak percaya dan membeku dengan perkataan sang presiden.

Meski Demokrat menguasai DPR AS, Senat dipenuhi oleh Republikan, yang besar diprediksi akan meloloskan sang presiden kurang 24 jam setjak memberi State of the Union.

Berusaha menafikan drama politik tersebut, Trump sama sekali tidak menyebut-nyebut "pemakzulan" dalam pidato setebal 20 halaman itu.

Dilaporkan Politico, kepada kanal televisi lokal, Trump menuturkan bahwa dia adalah "pribadi membumi" yang sama sekali tak merasa getir.

Baca juga: Ini Makna Kelengkapan Baju Adat Sasak yang Dikenakan Jokowi Saat Pidato Kenegaraan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com