Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 dari 3.700 Orang di Kapal Pesiar yang Dikarantina Jepang Terinfeksi Virus Corona

Kompas.com - 05/02/2020, 07:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Setidaknya, sebanyak 10 dari sekitar 3.700 orang di kapal pesiar yang dikarantina oleh Jepang dilaporkan positif terinfeksi virus corona.

Penumpang maupun kru kapal yang bersandar di Teluk Yokohama pada Senin (3/2/2020) itu diperiksa setelah salah satu bekas penumpangnya sakit di Hong Kong.

Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga menerangkan, setidaknya ada delapan orang di kapal pesiar yang menunjukkan gejala virus corona.

Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona di China Tembus 490 Orang, Belgia Umumkan Kasus Pertama

Di antaranya adalah demam. Televisi lokal menayangkan momen ketika petugas memeriksa 2.666 penumpang dan 1.045 awak kapal Diamond Princess.

Dilansir AFP Rabu (5/2/2020), Menteri Kesehatan Katsunobu Kato mengatakan terdapat 10 orang dari 3.711 yang ada di kapal resmi terpapar virus.

Kepada awak media, dia menjelaskan bahwa ke-10 orang itu sudah diturunkan dari kapal sekitar pukul 07.30 waktu setempat.

"Bekerja sama dengan penjaga pantai, kami membawa mereka ke fasilitas medis," ujar Kato menambahkan, pihaknya juga mengumpulkan lebih dari 200 spesimen.

Karantina itu dilakukan setelah seorang penumpang berusia 80 tahun yang turun di Hong Kong pada 25 Januari juga resmi terpapar patogen itu.

Operator Carnival Japan dalam keterangan tertulis menyatakan, si penumpang tidak mengunjungi klinik di kapal selama pelayaran.

"Berdasarkan keterangan rumah sakit tempatnya dirawat, kondisi pris itu stabil, dan infeksi tak ditemukan di anggota keluarganya," jelas Carnival Japan.

Carnival Japan melanjutkan, keberangkatan kapal pesiar dari Yokohama diperkirakan bakal terlambat selama 24 jam atau lebih.

Virus corona, yang berasal dari lokasi perdagangan hewan liar di Pasar Seafood Huanan di Wuhan, Provinsi Hubei, sudah membunuh 490 orang.

Jumlah tersebut membuat patogen itu melampaui angka kematian 349 orang saat wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) di China pada 2002-2003.

Lebih dari 23.300 orang juga terinfeksi penyakit dengan kode 2019-nCov itu, dan memaksa Badan Kesehatan Dunia (WHO) menerapkan status darurat.

Sebabnya, virus China itu sudah menjangkiti lebih dari 20 negara, dengan Belgia melaporkan kasus pertama mereka dan menimpa satu dari 9 orang yang dievakuasi dari Wuhan.

Baca juga: Akibat Virus Corona, Pembatalan Kamar Hotel Melonjak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com