WUHAN, KOMPAS.com - Seorang pria dilaporkan ditangkap setelah merekam secara sembunyi-sembunyi jenazah di rumah sakit kota tempat virus corona menyebar.
Dalam rekaman yang beredar di media sosial, nampak setidaknya terdapat delapan mayat dalam kantong di bus luar rumah sakit Wuhan.
Si perekam kemudian menunjukkan terdapat jenazah lain di bagian dalam rumah sakit dalam potongan video yang beredar Sabtu (1/2/2020).
Baca juga: Tangkal Virus Corona, Pemerintah Larang Impor Hewan Hidup dari China
Pria yang merekam momen itu, dilaporkan bernama Fang Bin, terdengar menghitung ada delapan mayat yang ditumpuk di dalam bus.
Bilingual titles added. 8 bodies in 5 minutes! More are lying inside to be moved out. Somebody secretly shot this video from No. 3 Hopital in #Wuhan during #coronarovirus #????
— ?? Jennifer Zeng (@jenniferatntd) February 1, 2020
???
?????????????????????????????????????? pic.twitter.com/VBS6U7HIWW
Dilansir Daily Mirror Selasa (4/2/2020), Fang memperlihatkan dokter dan perawat dengan pakaian lengkap di Rumah Sakit Nomor 5 Wuhan.
"Jadi, banyak orang yang meninggal? Kapan ini terjadi? Kemarin? Begitu banyak jenazah," ujar Fang sembari ponselnya terus merekam.
Jurnalis China yang berbasis di New York, Jennifer Zeng, mengunggah video tersebut di Twitter, sembari menyatakan bahwa Fang ditangkap.
Dalam kicauannya, Zeng menyebut Fang sebagai perekam video "8 jenazah dalam 5 menit", di mana dia mengaku hanya melakukan hal sederhana, merekam apa pun yang dilihatnya.
"#CCP (Partai Komunis China) menuduhnya sengaja dibayar oleh negara yang kontra. Namun, dia mendapat banyak dukungan dari warga negara," jelas Zeng.
Dalam rekaman yang beredar di Twitter, Fang dibekuk di apartemennya, di mana aparat sempat mengukur suhu tubuh untuk melihat apakah dia terkena demam, salah satu gejala virus corona.
Baca juga: Terkait Virus Corona, Konjen China Harap Tak Ada Diskriminasi Warganya di Bali
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.