Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Jenazah di RS Kota Tempat Virus Corona Menyebar, Seorang Pria Ditangkap

Kompas.com - 04/02/2020, 19:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WUHAN, KOMPAS.com - Seorang pria dilaporkan ditangkap setelah merekam secara sembunyi-sembunyi jenazah di rumah sakit kota tempat virus corona menyebar.

Dalam rekaman yang beredar di media sosial, nampak setidaknya terdapat delapan mayat dalam kantong di bus luar rumah sakit Wuhan.

Si perekam kemudian menunjukkan terdapat jenazah lain di bagian dalam rumah sakit dalam potongan video yang beredar Sabtu (1/2/2020).

Baca juga: Tangkal Virus Corona, Pemerintah Larang Impor Hewan Hidup dari China

Pria yang merekam momen itu, dilaporkan bernama Fang Bin, terdengar menghitung ada delapan mayat yang ditumpuk di dalam bus.

Dilansir Daily Mirror Selasa (4/2/2020), Fang memperlihatkan dokter dan perawat dengan pakaian lengkap di Rumah Sakit Nomor 5 Wuhan.

"Jadi, banyak orang yang meninggal? Kapan ini terjadi? Kemarin? Begitu banyak jenazah," ujar Fang sembari ponselnya terus merekam.

Jurnalis China yang berbasis di New York, Jennifer Zeng, mengunggah video tersebut di Twitter, sembari menyatakan bahwa Fang ditangkap.

Dalam kicauannya, Zeng menyebut Fang sebagai perekam video "8 jenazah dalam 5 menit", di mana dia mengaku hanya melakukan hal sederhana, merekam apa pun yang dilihatnya.

"#CCP (Partai Komunis China) menuduhnya sengaja dibayar oleh negara yang kontra. Namun, dia mendapat banyak dukungan dari warga negara," jelas Zeng.

Dalam rekaman yang beredar di Twitter, Fang dibekuk di apartemennya, di mana aparat sempat mengukur suhu tubuh untuk melihat apakah dia terkena demam, salah satu gejala virus corona.

Baca juga: Terkait Virus Corona, Konjen China Harap Tak Ada Diskriminasi Warganya di Bali

Terdapat laporan yang tidak bisa diverifikasi kebenarannya bahwa Fang dibebaskan, di tengah wabah virus mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).

Hingga Selasa, terdapat 427 korban meninggal di seluruh China. Termasuk dua kasus kematian yang dilaporkan terjadi di luar daratan utama.

Hong Kong mengumumkan bahwa salah satu pasien yang dirawat meninggal, setelah sebelumnya Filipina melaporkan kematian yang menimpa pria 44 tahun asal Wuhan.

Terdapat lebih dari 20.000 kasus infeksi di Negeri "Panda", yang sebagian besar dicatatkan di Wuhan maupun kota wilayah Provinsi Hubei.

Patogen dengan kode 2019-nCov tersebut pertama kali muncul di Pasar Seafood Huanan, tempat penjualan hewan liar ilegal, pada Desember 2019.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan status darurat, dengan pakar menuturkan masih banyak yang belum diketahui tentang virus corona.

Baca juga: Virus Corona Wuhan 80 Persen Mirip dengan SARS, Ahli Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com