Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaukus Iowa, Ajang Mencari Penantang Trump, Diwarnai Kekacauan

Kompas.com - 04/02/2020, 18:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

Mereka mengungkapkan aplikasi yang digunakan mengalami malfungsi, di mana kapten sektor harus melaporkannya ke level negara bagian.

Namun, saluran telepon ke Des Moines dilaporkan terus sibuk. Seperti yang dialami Ketua IDP di Scott County, Elesha Gayman.

Dia mengatakan banyak panitia di wilayahnya mengalami masalah dalam melaporkan hasil, dengan telepon terus menerus dalam nada sibuk.

Pernyataan yang sama juga disuarakan Ketua Dallam County, Bryce Smith, maupun wakil ketua di Black Hawk County, Nate Gruber.

"Tidak terlalu berfungsi (aplikasi untuk pelaporan). Semuanya harus menelepon kantor partai di level negara bagian untuk melapor," papar Gruber.

Baca juga: Mengenal Kaukus dalam Tahapan Pemilu AS

Bagaimana tanggapan yang muncul?

Di tengah kekacauan yang muncul, tim kampanye mantan Wakil Presiden AS Joe Biden mengirim surat kepada IDP untuk menyatakan kekhawatiran mereka.

"Aplikasi yang seharusnya menayangkan hasil kaukus bermasalah. Telepon cadangan yang masuk ke dalam sistem juga bermasalah," jelas surat tersebut.

Insiden itu juga direspons kubu Trump, di mana manajer kampanye Brad Parscale menyindir dan menyebut publik harusnya bisa meragukan keadilan dalam sistem itu.

Sementara putra tertua Trump, Donald Jr, berkicau di Twitter bahwa hasil yang dibuat oleh Demokrat dalam Kaukus Iowa "sudah disetting".

Setelah ini, ronde pemilihan bakal berlanjut di New Hampshire pada pekan depan. Kemudian dilanjut di Nevada dan Carolina Selatan.

Kemudian pada Super Tuesday, tepatnya di 3 Maret, 15 negara bagian dan teritori bakal menggelar voting. Adapun pemenang akan diumumkan dalam konvensi di Milwaukee, Wisconsin, Juli nanti.

Si pemenang bakal bertarung melawan petahana dalam Pilpres AS 2020 yang bakal digelar pada 3 November mendatang.

Baca juga: Déjà vu 2008: Hillary dan Kaukus Iowa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com