BEIJING, KOMPAS.com - Seorang remaja difabel penyandang cerebral palsy ditemukan meninggal akibat tak diberi makan setelah sang ayah dikarantina akibat virus corona.
Yan Cheng ditemukan pada Rabu pekan lalu (29/1/2020) setelah ditinggal sendirian di rumah tatkala ayahnya, Yan Xiaowen, diisolas.
Sang ayah dibawa pada 22 Januari, di mana dia kemudian didiagnosa terkena virus corona lima hari kemudian, dilaporkan AFP Selasa (4/2/2020).
Baca juga: 2 Rumah Sakit Baru untuk Rawat Pasien Virus Corona Dinamai Dewa Petir dan Dewa Api
Remaja 17 tahun itu diketahui tidak bisa berbicara, berjalan, atau makan sendiri. Adapun ibunya dilaporkan meninggal beberapa tahun silam.
Begitu tahu dirinya dikarantina, Yan kemudian mengunggah permintaan tolong melalui media sosial, atau menelepon kenalan untuk mengurus putranya.
Namun, permintaan tolong dengan judul "sebuah permohonan dari ayah yang didiagnosa dengan virus corona" sayangnya terlambat diketahui.
Berdasarkan keterangan dari pemerintah Hongan County, remaja difabel itu sudah meninggal sepekan sejak Yan diisolasi. Pada saat itu, Cheng diketahui hanya dua kali diberi makan.
"Jadi, dia memercayakan kerabat, pengurus maupun dokter desa untuk melihat dan merawat anaknya," demikian pernyataan pemerintah Hongan.
Kisah Cheng kemudian menjadi viral di media sosial setempat. Dilansir BBC, dampak yang muncul adalah otoritas melengserkan pejabat setempat.
Sekretaris Partai Komunis dan Wali Kota Huajiahe dicopot dari jabatannya karena "dianggap gagal dalam menjalankan tanggung jawab".
Baca juga: Dokter RS UI Minta Warga Natuna Tenang Sikapi Karantina WNI Terkait Virus Corona
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan