BEIJING, KOMPAS.com - China melalui Perdana Menteri Li Keqiang dilaporkan meminta bantuan penyediaan suplai medis kepada Uni Eropa untuk memerangi virus corona.
Kabar itu terjadi setelah Beijing mengumumkan korban meninggal sudah mencapai 304 orang dengan, hampir 14.500 lainnya terinfeksi.
Dalam keterangan yang dirilis pemerintah setempat, PM Li Keqiang disebut berbicara dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, melalui telepon.
Baca juga: WHO Umumkan 1 Korban Meninggal akibat Virus Corona di Filipina
Li dilaporkan mengharapkan bisa membeli alat-alat medis dari negara anggota Uni Eropa melalui "jalur komersial", dilansir Daily Mail Sabtu (1/2/2020).
"Dan kami ingin memeprkuat informasi, kebijakan, dan pertukaran teknis maupun kerja sama dengan komunitas internasion, termasuk Uni Eropa," papar Li.
Provinsi Hubei, berlokasi di sentral China, menjadi episentrum wabah virus corona sejak pertama kali dilaporkan di kota Wuhan pada Desember 2019.
Sejak saat itu, Hubei berada dalam pengawasan dengan Wuhan dan kota di sekitarnya ditutup, layanan transportasi dihentikan, hingga jalanan diblokir.
Kemudian di tempat lain seantero China, Beijing mengumumkan pembatasan kegiatan bisnis atau bepergian demi menangkal penyebaran virus.
Sejumlah negara mulai menerapkan kebijakan melarang turis dari China untuk datang setelah lebih dari 20 negara di dunia mengonfirmasi kasus positif.
Bahkan, Filipina mengumumkan adanya kematian pertama yang menimpa seorang pria berusia 44 tahun asal Wuhan, demikian laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.