Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Virus Corona, Perancis Karantina Warganya yang Dievakuasi dari China ke Hotel

Kompas.com - 02/02/2020, 08:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MARSEILLE, KOMPAS.com - Selama dua kali sehari, petugas medis bakal datang untuk memeriksa suhu tubuh dan gejala virus corona terhadap 179 warga Perancis yang dievakuasi dari China.

Bersama dengan pasangannya yang notabene warga China, ke-179 orang menjalani karantina di sebuah hotel yang berlokasi di kawasan tenggara Negeri "Anggur".

Selama dua pekan, "tamu spesial" diinapkan di resor berlibur Carry-le-Rouet, sekitar 30 kilometer dari kota pelabuhan Marseille.

Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona di China Tembus ke Angka 304 Orang

Pada Sabtu (1/2/2020), di pagi pertama, ada yang berjembur di bawah sinar matahari, ada yang duduk di luar dan membaca, ada juga yang melihat-lihat isi hotel.

"Solusi mudahnya mungkin menempatkan mereka di barak yang tidak digunakan," kata Marc Ziltman, anggota senior Palang Merah yang membantu proses karantina.

Dari pada menempatkan mereka di tempat buruk, Ziltman menuturkan alih-alih pemerintah Perancis membuat warganya senyaman mungkin.

"Tempat yang menjadi lokasi haruslah disepakati banyak pihak. Sebab, terduga bakal menghabiskan waktu selaam 14 hari di sana," paparnya dikutip AFP.

"Patroli Gendarme"

Agar pelaksaan karantina virus corona berjalan semulus mungkin, otoritas berusaha memberikan pelayanan premium bagi 179 warga yang dievakuasi dari China.

Mereka pun menempatkan fasilitas permainan voli bagi remaja, kelas menggambar untuk anak-anak, maupun ruangan menikmati kopi bagi orang dewasa.

Hingga saat ini, belum ada yang positif menderita patogen dengan kode 2019-nCov, yang sudah membunuh 304 orang dan menginfeksi lebih dari 14.000.

Dalam melaksanakan tugasnya, tim medis berkekuatan 20 orang. Termasuk dokter, perawata, dan psikolog yang ditopang tentara dan 30 relawan Palang Merah.

Ziltman menerangkan saat pertama kali tiba, mereka yang dievakuasi berusaha menukar uang yuan, mencuci pakaian, atau sekadar mencari rokok.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Ini Daftar Negara yang Larang Masuk Turis dari China

Untungnya, layanan pramutamu yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh pemerintah sigap dan menyediakan segala yang diperlukan peserta karantina.

"Sebelumnya mereka sangat lelah. Mereka menikmati makan malam dan kemudian pergi tidur. Kini, kehidupan sudah menanti mereka," paparnya.

Ketika "tamu istimewa" itu ditempatkan di hotel, anggota Gendarme (paramiliter Perancis) berpatroli di lokasi untuk menjaga kawasan tersebut.

Salah seorang orangtua dari warga yang dikarantina memberikan satu tas berisi pakaian bersih kepada petugas keamanan di pintu masuk.

Orangtua "tamu" itu menyebut atmosfernya "cukup ramah". "Saya pikir mereka lega di sana karena suasananya menyenangkan," katanya.

Baca juga: Wabah Virus Corona, 10.000 Wisatawan China Diprediksi Tak Jadi ke Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com