MARSEILLE, KOMPAS.com - Selama dua kali sehari, petugas medis bakal datang untuk memeriksa suhu tubuh dan gejala virus corona terhadap 179 warga Perancis yang dievakuasi dari China.
Bersama dengan pasangannya yang notabene warga China, ke-179 orang menjalani karantina di sebuah hotel yang berlokasi di kawasan tenggara Negeri "Anggur".
Selama dua pekan, "tamu spesial" diinapkan di resor berlibur Carry-le-Rouet, sekitar 30 kilometer dari kota pelabuhan Marseille.
Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona di China Tembus ke Angka 304 Orang
Pada Sabtu (1/2/2020), di pagi pertama, ada yang berjembur di bawah sinar matahari, ada yang duduk di luar dan membaca, ada juga yang melihat-lihat isi hotel.
"Solusi mudahnya mungkin menempatkan mereka di barak yang tidak digunakan," kata Marc Ziltman, anggota senior Palang Merah yang membantu proses karantina.
Dari pada menempatkan mereka di tempat buruk, Ziltman menuturkan alih-alih pemerintah Perancis membuat warganya senyaman mungkin.
"Tempat yang menjadi lokasi haruslah disepakati banyak pihak. Sebab, terduga bakal menghabiskan waktu selaam 14 hari di sana," paparnya dikutip AFP.
Agar pelaksaan karantina virus corona berjalan semulus mungkin, otoritas berusaha memberikan pelayanan premium bagi 179 warga yang dievakuasi dari China.
Mereka pun menempatkan fasilitas permainan voli bagi remaja, kelas menggambar untuk anak-anak, maupun ruangan menikmati kopi bagi orang dewasa.
Hingga saat ini, belum ada yang positif menderita patogen dengan kode 2019-nCov, yang sudah membunuh 304 orang dan menginfeksi lebih dari 14.000.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.