KAIRO, KOMPAS.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan, dia memutuskan hubungan dengan Israel dan AS buntut rencana perdamaian yang diungkap Presiden Donald Trump.
Abbas menegaskannya dalam pertemuan darurat Liga Arab di Kairo, Mesir, pasca-presiden 73 tahun mengumumkan "kesepakatan abad ini" di Gedung Putih.
"Kami umumkan kepada Anda semua bahwa tidak ada relasi dengan Israel, dan AS. Termasuk kerja sama di bidang keamanan," tegas Abbas.
Baca juga: Trump Umumkan Rencana Perdamaian Palestina dan Israel, Apa Isinya?
Presiden Palestina berusia 84 tahun itu menyatakan, rencana perdamaian Trump merupakan pelanggaran Perjanjian Oslo yang diteken pada 1993 silam.
Dilansir AFP Sabtu (1/2/2020), Abbas menuturkan dia mengambil sikap itu menyusul "penolakan legitimasi internasional" dari AS dan Israel.
"Israel akan menanggung akibatnya sebagai negara penjajah di teritori Palestina," ungkap Abbas, seraya menambahkan mereka akan berjuang lewat jalan damai.
Dikutip Al Jazeera, Abbas menerangkan bagaimana dia diberi tahu bahwa Trump hendak mengirimkan rencana perdamaian yang disebutnya "kesepakatan terbesar abad ini".
"Trump bertanya apakah saya bisa berbicara kepadanya di telepon. Saya menjawab 'tidak'. Dia mengirim surat, saya menolak menerimanya," katanya.
Dia menekankan bahwa Palestina berkomitmen untuk mengakhiri pendudukan Tel Aviv, dan menetapkan negara dengan ibu kotanya di Yerusalem Timur.
Dalam pengumuman yang disampaikan bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Selasa (28/1/2020), Trump menyampaikan pokok rencana perdamaiannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.