Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Virus Corona, China Larang Pesta Pernikahan di "Tanggal Cantik"

Kompas.com - 01/02/2020, 19:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Otoritas China meminta pasangan yang hendak menikah di "tanggal cantik" Minggu besok (2/2/2020) untuk membatalkannya guna menangkal virus corona.

Selain itu, pemerintah melalui kementerian urusan publik juga melarang upacara pemakaman digelar terlalu lama agar konsentrasi massa tak terlalu lama.

Permintaan itu dilangsungkan setelah virus corona yang merebak sejak Desember 2019 merenggut nyawa 259 orang, dan menginfeksi hampir 12.000 di China.

Baca juga: Virus Corona, Inggris Tarik Staff Kedubes dari China dan Mulai Karantina 83 Warganya

"Ketika sudah menetapkan tanggal pernikahan di 2 Februari tahun ini, Anda disarankan membatalkannya, dan menjelaskan situasinya," ujar kementerian dalam negeri.

Momen 2 Februari, yang jika diurutkan "02022020" dan bisa dibaca bahkan dari belakang, dianggap sebagai tanggal keberuntungan.

Sejumlah kota di Beijing dan Shanghai menawarkan layanan menikahkan pasangan di tanggal itu, meski kemudian muncul simpang siur karena kantornya tutup.

Pemerintah melanjutkan, mereka menyatakan bakal menghentikan sementara layanan pernikahan, dan meminta pasangan tak menggelar jamuan.

Tak hanya itu. Otoritas juga mengumumkan bahwa upacara pemakaman harus digelar secara sederhana untuk menghindari kerumunan dalam jumlah besar.

Kemudian sebagaimana diwartakan AFP Sabtu (1/2/2020), jenazah korban yang terinfeksi virus corona diharapkan untuk dikremasi secepat mungkin.

Petugas pemakaman harus "mempersenjatai diri" dengan pakaian pelindung, dan membawa pengukur suhu untuk menghindari infeksi virus.

Sebelumnya, Beijing memutuskan membatalkan perayaan Tahun Baru Imlek yang digelar di sejumlah kota besar untuk menghindari konsentrasi massa.

Sekolah dan universitas juga diperpanjang liburannya, para pekerja juga diminta tak ke kantor, dengan masyarakat diminta tak berkumpul dalam jumlah banyak.

Lebih dari 50 juta orang di Hubei, provinsi yang menjadi sumber pertama penyebaran virus China, ditutup dengan transportasi publik dihentikan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status darurat dunia setelah ratusan kasus positif dilaporkan terjadi di 25 negara, termasuk AS hingga Jepang.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, virus corona adalah virus "luar biasa" yang memerlukan penanganan "luar biasa" juga.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Jepang Larang Kunjungan Pelancong dari Provinsi Hubei

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com