Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Lebih dari 75.000 Warga di Wuhan Terpapar Virus Corona

Kompas.com - 01/02/2020, 13:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Lebih dari 75.000, tujuh kali lipat dari jumlah resmi yang dipaparkan pemerintah, warga Wuhan diyakini terkena virus corona.

Klaim itu dipaparkan berdasarkan studi yang dilakukan oleh tim dari Universitas Hong Kong, di bawah pimpinan Gabriel Leung.

"Kami mengestimasi bahwa ada 75.815 warga Wuhan yang terpapar oleh virus corona per 25 Januari 2020," kata Leung dalam hasil yang dirilis di The Lancet.

Baca juga: Viral Video Masker Bedah Direbus untuk Tangkal Penularan Virus Corona

Sementara merujuk kepada laporan pemerintah China, terdapat 11.791 orang yang terinfeksi di seluruh negeri, dengan 259 meninggal.

Sementara di Hubei, provinsi tempat Wuhan berada, terdapat jumlah kasus positif yang hampir mencapai 6.000 orang, dan lebih dari 200 orang tewas.

Dilansir AFP Jumat (31/1/2020), Leung menuturkan perbedaan antara studi yang mereka paparkan dengan keterangan pemerintah didasari beberapa faktor.

Di antaranya adalah jeda waktu infeksi dan gejala, keterlambatan orang yang terinfeksi untuk mendapatkan perawatan medis.

"Kemudian waktu mengonfirmasi kasus dengan tes laboratorium dapat memengaruhi pelaporan dan pencatatan secara keseluruhan," ulas Leung.

Studi itu menemukan bahwa setiap individu yang terinfeksi bisa menularkannya kepada 2-3 orang, dengan epidemi itu tumbuh setiap 6,4 hari.

Menurut penulis lain, Joseph Wu, jika virus itu menyebar hingga skala nasional, besar kemungkinan patogen itu sudah menyerang kota besar di China.

"Besar kemungkinan terdapat jeda waktu antara satu hingga dua pekan dari Wuhan," tutur Wu yang adalah profesor di Universitas Hong Kong.

Jika estimasi ini akurat, berarti tingkat kematian virus lebih rendah dari angka awal yang disarankan, dengan jauh di bawah satu persen.

Baca juga: Wabah Virus Corona, AS Umumkan Keadaan Darurat

Namun, tingkat kematian yang rendah juga bisa berarti angka korban meninggal tetap tinggi jika virus Wuhan tersebut menyebar secara luas.

Flu musiman, misalnya, membunuh 290.000 hingga 65.000 orang per tahun, jika merujuk kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Berdasarkan laporan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), tingkat kematian karena influenza mencapai 0,13 persen.

WHO melalui Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan status darurat dunia selepas pertemuan di Jenewa, Swiss.

Dalam pandangannya, pihaknya menaikkan level wabah karena virus corona itu tergolong "luar biasa", sehingga butuh penanganan yang "luar biasa" juga.

Baca juga: Update 1 Februari 2020: Daftar Terbaru 25 Negara yang Konfirmasi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com