Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri AS Sebut Virus Corona di China Beri Keuntungan untuk Mereka

Kompas.com - 31/01/2020, 10:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross berkata, virus corona yang tengah melanda China dan dunia bisa menguntungkan mereka.

Tak pelak, pernyataan politisi asal Weehawken, New Jersey, soal penyakit yang dinyatakan darurat internasional itu menuai kritik.

Kepada Fox Business TV, Ross menerangkan bahwa wabah virus corona di China "sangat disayangkan". Namun di sisi lain, membuat pelaku bisnis berpikir dua kali untuk beroperasi di sana.

Baca juga: Wabah Virus Corona, WHO Umumkan Status Darurat Dunia

"Saya sedang tak ingin berbicara soal keuntungan dari kejadian tak menyenangkan ini. Namun, momen ini bisa memberi pandangan lain bagi pebisnis," ujarnya.

"Jadi saya pikir, (virus corona) bisa mengembalikan pekerjaan di Amerika Utara, mungkin sebagian di AS. Mungkin juga di Meksiko," lanjut Ross.

Dilansir AFP Kamis (30/1/2020), ucapan menteri 82 tahun itu menuai kritik, baik dari media sosial maupun dari pakar kesehatan.

"Dia membuat komentar tak bertanggung jawab di luar bidang keahliannya," ujar Georges Benjamin dari Asosiasi Kesehatan Publik AS (APHA).

Diwawancarai The Washington Post, Benjamin menuturkan Ross sama sekali tidak mendasarkan klaimnya pada bukti-bukti ilmiah.

Pemerintah China telah mengumumkan bahwa virus Wuhan, diambil dari nama kota tempat pertama kali penyakit itu muncul, sudah membunuh 212 orang.

Selain itu, virus yang disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) tersebut sudah menjangkiti lebih dari 7.700 orang di Negeri "Panda".

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan, sumber virus tersebut berasal dari Pasar Ikan Huanan di Wuhan.

Kesimpulan itu diambil setelah mereka memastikan bahwa 31 dari 33 sampel positif yang diambil berasal dari kawasan barat pasar.

Baca juga: Resmi Darurat Internasional, Virus Corona Sebabkan Kematian 213 Orang, Hubei Jadi Lokasi Terbanyak

Zona barat itu disebut merupakan penjualan hewan liar dan eksotis seperti anak serigala, rubah, kelelawar, hingga burung merak.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status darurat selepas pertemuan di Jenewa, Swiss, setelah menyimpulkan kasus ini perlu perhatian skala besar.

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, virus corona sudah memenuhi kriteria mengapa pihaknya menyatakan status darurat.

Dia menjelaskan, fokus pihaknya adalah virus corona tersebut bisa menular ke negara dengan sistem kesehatan yang lemah.

"Alasan utama status darurat dunia ini diumumkan bukan karena apa yang terjadi di China. Namun apa yang tengah berlangsung di dunia," ujar Tedros.

Dia menerangkan bahwa virus China itu adalah "wabah tak terduga" yang harus ditangani juga secara "tak terduga" untuk membendungnya.

Baca juga: Virus Corona di China, Pria Ini Sumbangkan 500 Masker Wajah di Kantor Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com