Kesimpulan itu diambil setelah mereka memastikan bahwa 31 dari 33 sampel positif yang diambil berasal dari kawasan barat pasar.
Zona barat itu disebut merupakan penjualan hewan liar dan eksotis seperti anak serigala, rubah, kelelawar, hingga burung merak.
Selain itu, terdapat lebih dari 7.700 kasus penularan. Termasuk 98 kasus yang sudah tercatat di 18 negara termasuk AS, Jepang, hingga Uni Emirat Arab.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status darurat selepas pertemuan di Jenewa, Swiss, setelah menyimpulkan kasus ini perlu perhatian skala besar.
Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, virus corona sudah memenuhi kriteria mengapa pihaknya menyatakan status darurat.
Dia menjelaskan, fokus pihaknya adalah virus corona tersebut bisa menular ke negara dengan sistem kesehatan yang lemah.
"Alasan utama status darurat dunia ini diumumkan bukan karena apa yang terjadi di dunia. Namun apa yang tengah berlangsung di dunia," ujar Tedros.
Dia menerangkan bahwa virus China itu adalah "wabah tak terduga" yang harus ditangani juga secara "tak terduga" untuk membendungnya.
Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona di China Tembus 212 Orang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.