Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Virus Corona, Warga Australia yang Dievakuasi dari Wuhan Bakal Dikarantina di Pulau Natal

Kompas.com - 29/01/2020, 18:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

CANBERRA, KOMPAS.com - Pemerintah Australia dilaporkan berencana melakukan karantina terhadap 600 warganya yang dievakuasi dari Wuhan ke Pulau Natal.

Rencana itu muncul untuk menangkal penyebaran virus corona yang sudah merenggut nyawa 132 orang, dan menginfeksi lebih dari 5.000 orang di China.

Dilansir BBC Rabu (29/1/2020), Perdana Menteri Australia Scott Morrison berkata, 600 warga yang dievakuasi dari Wuhan bakal ditempatkan selama dua pekan.

Baca juga: WNI di Wuhan Khawatir, Seorang Mahasiswa di Apartemennya Diduga Kena Virus Corona

Pengumuman itu sontak menjadi kontroversi. Sebab, pulau Natal (Christmas Island) saat ini dikenal sebagai pusat detensi bagi migran.

Fasilitas tersebut dibangun untuk menampung 1.000 orang, di mana saat ini dilaporkan menjadi tempat penampungan keluarga beranggotakan empat orang asal Sri Lanka.

Pemerintah Selandia Baru menyatakan, mereka akan membantu Canberra dalam mengurus pemulangan 53 warganya dari Negeri "Panda".

Kontroversi Pulau Natal

Keputusan pemerintahan PM Morrison untuk mencegah penyebaran virus corona menuai sorotan, apalagi dengan tempat yang dipilih pemerintah.

Teritori terluar Negeri "Kanguru" yang dekat dengan Indonesia itu dilaporkan menuai reputasi buruk, di mana sejak 2003, dijadikan tempat penahanan bagi pencari suaka.

Menurut jurnalis BBC yang berbasis di Sydney Frances Mao, kondisi fasilitas untuk menjaga para pencari suaka itu dikritik oleh PBB.

"Apa yang terjadi dengan keluarga Sri Lanka itu jika warga yang dievakuasi datang? Apakah tim medis di sana memadai?" tanya Mao.

Baca juga: Jumlah Masker Terbatas karena Virus Corona, Harga Naik hingga 6 Kali Lipat

Negara lain yang melakukan evakuasi

Selain Australia, sejumlah negara juga melakukan evakuasi terhadap warganya dari Wuhan, kota yang menjadi sumber penyebaran virus corona.

Setidaknya 200 warga Jepang dilaporkan sudah diterbangkan dari ibu kota Provinsi Hubei itu, dan mendarat di Bandara Haneda di Tokyo.

Pemerintah Jepang menuturkan, mereka tengah merencanakan untuk mengerahkan penerbangan lain bagu 650 warganya yang ingin direpatriasi.

Berdasarkan laporan media lokal, sejumlah orang mengalami batuk atau demam, di mana mereka segera dirawat, terlepas apakah mereka punya gejala virus China itu.

Setiap orang yang sampai bakal dibawa ke bangsal karantina, di mana mereka bakal menjalani tes sebelum diizinkan pulang, dan tidak boleh keluar rumah hingga hasil tes diumumkan.

Baca juga: Hoaks, Air Rebusan Bawang Putih untuk Sembuhkan Virus Corona

Halaman:
Baca tentang
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com