BERLIN, KOMPAS.com - Otoritas kesehatan di Jerman mengumumkan adanya kasus positif virus corona, menjadi negara Eropa kedua yang terjangkit.
Virus mirip Sindrom Pernapasan Akut Parat (SARS) itu sudah membunuh lebih dari 80 orang di China, dengan ribuan orang terinfeksi.
Baca juga: Kemenkes: Pakaian dan Makanan Impor Bukan Media Penyebar Virus Corona
Patogen dengan kode 2019-nCove itu juga menginfeksi puluhan negara lainnya di dunia, di mana pemerintahnya berencana melakukan evakuasi.
"Seorang pria di Region Starnberg telah terpapar dengan virus corona jenis baru," demikian keterangan Kementerian Kesehatan Jerman.
Dilansir AFP Senin (27/1/2020), pria yang tidak disebutkan identitasnya itu dilaporkan berada dalam dalam ruang isolasi dan mendapat pengawasan.
Kementerian tidak menjelaskan bagaimana pria itu bisa terpapar penyakit. Hanya menyatakan bahwa dia saat ini "berada dalam kondisi baik".
Perancis menjadi negara pertama di Eropa yang memaparkan adanya virus itu di negaranya, di mana tiga orang menjadi korban.
Ketiga korban dikabarkan baru saja bepergian ke China sebelum dirawat. Dua di antaranya berada di Bordeaux, dengan sisanya dirawat di Paris.
Berlin melalui Menteri Luar Negeri Heiko Maas sebelumnya sudah mengimbau warga untuk tidak melakukan "perjalanan sia-sia" ke China.
Selain itu, otoritas juga mempertimbangkan untuk mengeluarkan warganya dari Wuhan, kota di Provinsi Hubei yang menjadi asal penyebaran virus corona.
Baca juga: Menilik Wuhan, Kota Kuno China yang Diisolasi karena Virus Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.