Wabah Virus Corona, Jerman Minta Warganya Tak Pergi ke China

BERLIN, KOMPAS.com - Pemerintah Jerman melarang warganya untuk menghindari "perjalanan tak diperlukan" ke China di tengah wabah virus corona.

Berlin juga menyatakan, mereka mempertimbangkan untuk melakukan evakuasi bagi warga yang tinggal di Wuhan, kota asal muasal virus itu.

"Pelancong harus mempertimbangkan pembatalan, atau menunda perjalanan tak diperlukan ke China," terang Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas.

Baca juga: Diduga Terinfeksi Virus Corona, Bayi Berusia 23 Hari di Hong Kong Masuk Ruang Isolasi

Dilansir AFP Senin (27/1/2020), Maas melanjutkan saat ini, pemerintah memikirkan skenario untuk mengeluarkan warga dari Wuhan.

Dia menuturkan, jumlah warga negara yang terkenal dengan bir itu mencapai puluhan jiwa di Wuhan, kota yang terletak di Provinsi Hubei.

Maas melanjutkan, saat ini pemerintah tengah berdiskusi dengan sejumlah pakar kesehatan terkait penyebaran virus yang mengkhawatirkan.

Hingga saat ini, Jerman masih belum mengumumkan adanya kasus positif terinfeksi. Meski, mereka menerima beberapa laporan orang yang diduga terkena virus.

Virus corona yang pertama kali dilaporkan pada akhir Desember 2019 kini telah menjangkiti sejumlah negara di dunia, mulai dari Singapura hingga AS.

Di China, patogen dengan kode 2019-nCov itu sudah menginfeksi sekitar 2.700 orang, dengan pemerintah melaporkan adanya 81 korban meninggal.

Beijing bergerak cepat dengan menutup Wuhan dan kota di sekitarnya untuk menangkal penyebarannya. Memblokade jutaan warga, termasuk ribuan warga asing.

Virus itu menjadi perhatian dunia karena dianggap mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang menewaskan ratusan orang pada 2002-2003.

Menurut pejabat kesehatan China, meski tidak seganas SARS, kemampuan penyebaran dari virus corona disebut semakin hebat.

Selain Jerman, AS, Perancis, serta Jepang juga mempertimbangkan evakuasi bagi warga mereka dari Wuhan, baik lewat jalan darat maupun udara.

Baca juga: Hari Keempat, Begini Progres Konstruksi Rumah Sakit Corona Wuhan