Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2020, 15:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

BAGHDAD, KOMPAS.com - Sebanyak tiga roket dilaporkan menghantam kawasan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Baghdad, Irak, pada Minggu (26/1/2020).

Insiden itu merupakan eskalasi dalam beberapa bulan terakhir, di mana serangan menyasar lembaga diplomatik atau markas militer Irak tempat pasukan AS ditempatkan.

Sumber kepada AFP dilansir BBC menerangkan, satu di antara tiga roket itu jatuh di kafeteria Kedubes AS. Sementara lainnya meledak tak jauh di dekatnya.

Baca juga: Konflik Berlanjut, 3 Roket Hantam Area Kedubes AS di Irak

Tidak kelompok yang mengklaim serangan itu. Namun, Washington berulang kali menyalahkan milisi Irak yang disokong oleh Iran.

Sebanyak satu orang terluka dalam serangan itu. Namun berdasarkan laporan sumber keamanan kepada Reuters via BBC, tiga orang mengalami cedera.

Tidak dijelaskan seberapa parah luka yang dialami, atau apakah korban merupakan warga AS ataukah Irak yang tengah bekerja di kedutaan.

Melalui keterangan resmi, Kementerian Luar Negeri AS meminta Baghdad untuk "memenuhi kewajiban dengan melindungi kedubes mereka".

Sebab sebelumnya pada pekan lalu, Kedubes AS kembali dihantam roket jenis Katyusha yang jatuh di kawasan Zona Hijau, di mana alarm langsung menyala.

Sementara Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi mengecam, dan menuturkan jika situasinya terus berlanjut, maka Irak bisa menjadi medan perang.

Selama dua bulan terakhir, negara yang pernah dipimpin Saddam Hussein itu nyaris menjadi padang konflik antara AS dengan Iran.

Pada Desmber lalu, serangan roket yang menghantam fasilitas AS di Kirkuk menewaskan kontraktor sipil, menuai operasi balasan dari Washington.

Mereka menggelar serangan udara yang membunuh sekitar 25 kombatan Khataeb Hezebollah, milisi yang menjadi bagian dari Hashed al-Shaabi.

Operasi itu membuat para pendukung Hashed melakukan demonstrasi yang merangsek hingga zona hijau Kedubes AS di Baghdad.

Kemudian pada 3 Januari, drone MQ-9 Reaper membunuh jenderal top Iran, Qasem Soleimani, bersama dengan pimpinan Hashed, Abu Mahdi al-Muhandis.

Keduanya tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi dihantam rudal drone Reaper saat berada di Bandara Internasional Baghdad.

Teheran pun membalas dengan menyerang dua pangkalan AS di Ain al-Assad dan Irbil pada 8 Januari, di mana 34 tentara dilaporkan mengalami cedera otak.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pengepungan Kedubes AS di Iran Selama 444 Hari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com