Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Virus Corona, 6 Negara Berencana Evakuasi Warga dari China

Kompas.com - 27/01/2020, 05:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WUHAN, KOMPAS.com - Sebanyak enam negara dilaporkan sudah berencana melakukan evakuasi terhadap warga mereka sebagai dampak dari penyebaran virus corona.

Pertama kali dilaporkan pada akhir Desember 2019 di Wuhan, patogen dengan kode 2019-nCov itu sudah menyebar dan mengakibatkan 56 orang meninggal.

Pemerintah China bergerak cepat dengan menutup Wuhan dan kota sekitarnya, serta membangun fasilitas medis baru demi memerangi virus corona.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Pemerintah Beijing Minta Warga Tak Bersalaman

Dilansir dari AFP Minggu (26/1/2020), berikut enam negara di dunia yang berencana melakukan evakuasi terhadap warga dari Negeri "Panda":

1. Amerika Serikat (AS)

Melalui Kementerian Luar Negeri, Washington menyatakan bakal mengirim pesawat untuk memulangkan staf konsulat maupun warga biasa ke San Francisco.

Meski begitu, AS mengakui bakal terdapat keterbatasan jumlah yang bisa dibawa, mengingat ada sekitar 1.000 warganya yang tinggal di Wuhan.

"Mengingat jumlah yang bisa dibawa terbatas, prioritas bakal diberikan kepada individu dengan risiko terkena virus corona paling tinggi," ujar kementerian.

Diana Adama, seorang guru yang tinggal di Wuhan, kepada CNN mengungkapkan bagaimana dia kecewa karena kurangnya informasi mengenai patogen itu.

Namun, Adama menegaskan dia tidak akan pulang ke AS karena terdapat risiko dia bisa menularkan virus tersebut jika ternyata terinfeksi.

"Saya tidak akan membahayakan siapa pun. Itu merupakan bentuk sikap kehati-hatian saua," jelas Adama.

Baca juga: Virus Corona Renggut Nyawa 56 Orang, AS dan Jepang Berencana Evakuasi Warganya dari Wuhan

2. Jepang

Dalam konferensi pers, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, dia akan melakukan evakuasi terhadap warganya yang ada di Wuhan.

"Kami akan membawa semua warga Jepang yang ingin kembali, dan mempertimbangkan semua kemungkinan. Seperti menggunakan pesawat carteran," ujar Abe.

Dia menuturkan, Tokyo sudah mulai menanyakan jika ada warga bersedia dievakuasi, dengan total penduduk Negeri "Sakura" di Wuhan mencapai 700 orang.

Selain itu, terdapat skenario Tokyo akan menggunakan jalan darat untuk mengeluarkan warganya dari Provinsi Hubei, dan menerbangkannya dari tempat lain.

3. Perancis

Negeri "Anggur" menyatakan, mereka akan mengevakuasi setiap warganya yang terjebak di seluruh Provinsi Hubei menggunakan bus.

Perusahaan pembuat mobil PSA, yang mempunyai kantor di Wuhan, menuturkan mereka tengah menggodok formulasi untuk mengeluarkan staf mereka, dan mengarantinanya di provinsi tetangga.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Pekerja Kereta Cepat Indonesia-China Di-Screening

4. Korea Selatan (Korsel)

Otoritas Negeri "Ginseng" melalui kantor konsulat jenderal mereka di Wuhan merilis jajak pendapat untuk menanyakan apakah mereka mau jika dipulangkan dengan pesawat carteran.

5. Rusia

Negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu memang belum melaporkan adanya kasus positif virus corona. Namun, mereka berkonsultasi dengan China perihal pemulangan warganya.

Selain itu, Kremlin juga mengeluarkan kebijakan lebih keras. Yakni melarang agen wisata untuk menjual paket berlibur ke China.

Perusahaan pariwisata Rus-Tour mengumumkan Minggu, mereka sudah menarik 1.100 pelanggan mereka dari Hainan, resor wisata populer, sekitar 1.600 kilometer dari Wuhan.

Rus-Tour juga menyatakan mereka akan berhenti menjual paket wisata ke China hingga situasi epidemiologis di China kembali normal.

6. Sri Lanka

Dalam pernyataan resminya Minggu, pemerintah Sri Lanka membeberkan mereka akan memulangkan 150 pelajar dari China dalam dua hari ke depan.

Baca juga: Seorang Warga China Diduga Terinfeksi Virus Corona di Sorong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com