TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah AS dan Jepang berencana melakukan evakuasi warga mereka dari Wuhan, China, setelah korban meninggal akibat virus corona mencapai 56 orang.
Dalam konferensi pers, Perdana Menteri Shinzo Abe menuturkan, dia sudah berbicara dengan pemerintah China mengenai rencana pihaknya itu.
"Kami akan membawa semua warga Jepang yang ingin kembali, dan mempertimbangkan semua kemungkinan. Seperti menggunakan pesawat carteran," ujar Abe.
Baca juga: [UPDATE] Virus Corona Renggut Nyawa 56 Orang di China, Hampir 2.000 Orang Terinfeksi
Dia menuturkan, Tokyo sudah mulai menanyakan jika ada warga bersedia dievakuasi, dengan total penduduk Negeri "Sakura" di Wuhan mencapai 700 orang.
Selain itu berdasarkan keterangan sumber seperti diwartakan Nikkei Asian Review Minggu (26/1/2020), pemerintah mempunyai rencana evakuasi lain.
Nantinya, setiap warga Jepang yang ingin dipulangkan bakal dikeluarkan melalui jalur darat, dan kemudian diterbangkan di tempat lain.
Selain Jepang, AS melalui Kedutaan Besar mereka juga mengonfirmasi rencana evakuasi dari kota tempat di mana virus corona pertama kali dilaporkan.
"Kementerian Luar negeri berencana merelokasi semua personel yang bermarkas di Konsulat Jenderal di Wuhan ke AS," demikian keterangan kedubes.
Washington bakal menerbangkan setiap warganya dari Bandara Internasional Wuhan Tianhe dengan jurusan San Francisco pada Selasa (28/1/2020).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying merespons rencana dua negara dengan menyatakan, pihaknya akan bekerja sama berdasarkan aturan pencegahan virus.
Pada Minggu, Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan bahwa patogen dengan nama lain virus Wuhan itu sudah merenggut nyawa 56 orang.
Baca juga: Seorang Warga China Diduga Terinfeksi Virus Corona di Sorong
Kemudian, total terdapat 1.975 kasus infeksi, di mana 688 di antaranya merupakan kasus. Sebagian besar korban yang terinfeksi berasal dari Provinsi Hubei.
Tak hanya di China, virus tersebut juga menyebar ke berbagai penjuru dunia dengan saat ini, 12 negara sudah mengumumkan adanya kasus positif.
Sejumlah kalangan meyakini, virus tersebut berasal dari Pasar Hasil Laut Huanan, di mana mereka juga menjual hewan liar mulai dari serigala hingga kelelawar.
Demi menangkal penyebaran virus corona, Beijing langsung menutup belasan kota di sekitar Wuhan, dengan layanan transportasi publik dihentikan.
Mereka juga menerjunkan ribuan dokter dan perawat dari seantero negeri, dan mengebut pembangunan rumah sakit baru dengan kapasitas 1.000 tempat tidur.
Nantinya, rumah sakit yang dibangun menggunakan metode prefabrikasi di mana fasilitas tersebut bisa digunakan pada pekan depan.
Baca juga: Saat Wuhan seperti Kota Mati akibat Virus Corona...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.