Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Virus Corona, Singapura Isolasi Pengunjung China yang Terkena Penumonia

Kompas.com - 23/01/2020, 18:34 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Pemerintah Singapura bergerak cepat sejak kemunculan virus corona yang mematikan, antara lain memantau pengunjung asal China.

Dalam pengumuman kementerian kesehatan (MOH) dilansir The Straits Times Rabu (22/1/2020), mereka bakal memantau pengunjung yang datang dalam dua pekan terakhir.

Berdasarkan keterangan kementerian, pengunjung China yang menunjukkan tanda-tanda pneumonia, atau radang paru-paru, bakal diisolasi.

Baca juga: Cegah Masuknya Virus Corona China, Pelabuhan di RI Perketat Pengawasan

Sebelumnya, otoritas Singapura hanya mengisolasi pengunjung dari Wuhan, kota yang menjadi asal muasal virus corona yang sudah membunuh sedikitnya 17 orang.

Selain itu, dilakukan pemeriksaan temperatur tubuh di Bandara Internasional Changi, untuk melihat apakah ada yang demam, batuk, hingga kesulitan bernapas.

Kementerian Negeri "Singa" menyatakan, tindakan tersebut sebagai upaya preventif guna mencegah penyebaran virus.

Sejauh ini, ada tujuh orang yang dicurigai terinfeksi virus corona di Singapura. Meski begitu, hasil pemeriksaan menunjukkan semuanya negatif.

MOH menerangkan, akan lebih banyak lagi individu yang berpotensi terkena virus itu karena tingginya intensitas penerbangan di Changi.

Selain itu, pemerintah juga meminta para warga menghindari mengonsumsi daging mentah dan setengah masak.

Berdasarkan analisa sementara, diketahui virus tersebut bisa ditularkan dari kontak antara hewan dengan manusia di Wuhan.

Singapura melakukan pemeriksaan ketat karena mereka masih trauma dengan mewabahnya SARS (Sindrom Pernapasan Akut Parah), pada Februari 2003.

Virus mematikan itu menginfeksi 238 orang, di mana 33 meninggal. Singapura pun butuh tiga bulan untuk menghentikan penyebaran virus yang berasal dari China daratan itu.

Ekonomi Singapura terguncang dan kunjungan wisatawan anjlok akibat SARS. Virus corona menjadi perhatian karena mirip SARS.

Beijing sudah mengklasifikasi corona dengan epidemi mirip SARS, di mana yang terinveksi harus diisolasi, dan perlunya melakukan upaya karantina.

Namun, Negeri "Panda" sampai saat ini masih belum bisa mengonfirmasi dengan pasti dari mana asal virus corona tersebut.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Angkasa Pura I Perketat Pemeriksaan Kesehatan di Bandara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com