Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2020, 08:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

YERUSALEM, KOMPAS.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron dilaporkan berteriak kepada keamanan Israel ketika berkunjung ke gereja di Yerusalem.

Macron melakukan kunjungan ke Kota Tua jelang peringatan Holocaust, yakni genosida Yahudi Eropa oleh Nazi Jerman, pada Kamis (23/1/2020).

Presiden Perancis berusia 42 tahun itu berteriak kepada keamanan Israel ketika berkunjung ke Gereja St Anne di Yerusalem.

Baca juga: Ketika Trump, Presiden Perancis, dan Erdogan Perang Komentar Jelang Pertemuan NATO

"Teman-teman! Tetap tenang!" teriak Macron ketika dia dan rombongannya dikelilingi oleh keamanan saat mengunjungi gereja era Perang Salib itu.

Dilansir Sky News Rabu (22/1/2020), Macron menyatakan bahwa dia dan jajarannya tahu persis aturan yang berlaku di sana.

"Saya tidak suka apa engkau lakukan di depan saya. Keluar," ujar Macron sambil menunjuk ke arah salah satu penjaga.

Presiden yang berkuasa sejak 2017 itu menyerukan agar tidak ada yang memprovokasi siapa pun, di mana dia menekankan dia ingin kunjungan yang tenang.

"Tolong hormati aturan yang berlaku selama ratusan tahun. Itu tidak akan berubah di era saya sekali pun," katanya.

Gereja tersebut merupakan pemberian Sultan Ottoman, Abdulmecid, kepada Kaisar Perancis Napoleon III pada 1856 sebagai hadiah atas bantuan di Perang Crimea.

Karena itu sebagaimana diberitakan The Guardian, gereja itu masih terhitung berada dalam kekuasaan Perancis.

Namun, Israel kemudian mencaplok Yerusalem dalam Perang Enam Hari 1967 silam, dan kemudian mengklaim mendudukinya.

Baca juga: Erdogan Sebut Presiden Perancis Mati Otak Buntut Komentar soal NATO

Meski mempunyai hubungan diplomatik, Perancis dan sejumlah negara besar lainnya tidak mengakui pendudukan Israel atas Yerusalem.

Insiden itu mengingatkan kembali publik pada 1996 ketika pendahulu Macron, Jacques Chirac, juga marah kepada keamanan setempat.

"Apa yang engkau inginkan? Saya kembali ke pesawat dan pulang ke Perancis? Apa ini yang engkau mau?" sembur Chirac saat itu.

Chirac menyebut apa yang dilakukan keamanan Israel adalah bentuk provokasi, dan menolak masuk gereja hingga mereka meninggalkan tempat itu.

Kementerian Luar Negeri Israel dikutip BBC menolak berkomentar. Tapi polisi maupun badan intelijen internal, Shin Bet, memberi pernyataan gabungan.

Mereka menyatakan sudah sepakat mengawal Macron di dalam ruangan. Sang presiden sendiri dilaporkan meminta maaf atas kejadian tersebut.

Baca juga: Erdogan Hina Presiden Perancis Mati Otak, Duta Besar Turki Bakal Dipanggil

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com