Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2020, 07:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Seorang perempuan yang menjadi korban praktik pengantin pesanan di China menceritakan pengalamannya saat menikah dan disiksa.

Gadis bernama Merry itu merupakan satu di antara 13 wanita di Kalimantan Barat yang menjadi korban praktik ilegal itu.

Kemudian dari Gresik, seorang gadis 12 tahun menulis surat kepada PM Australia agar sampah plastiknya bisa diambil kembali.

Keduanya bisa Anda baca dalam kabar populer internasional yang terjadi sepanjang Rabu (22/1/2020) hingga Kamis (23/1/2020).

1. Kisah Pengantin Pesanan China: Anak Saya Diejek Anak Pelacur
Praktik perdagangan manusia dalam bentuk pengantin pesanan di China masih marak, dengan puluhan perempuan dipulangkan oleh pemerintah maupun lembaga advokasi.

Salah satunya adalah Merry, wanita yang tinggal di rumah semipermanen milik orangtuanya di Kalimantan Barat, tujuh bulan sejak dia meninggalkan China.

Merry tak menyangka kehidupan remajanya yang sempat jatuh ke titik nadir akan semakin tenggelam saat ia terbang ke China tahun 2018.

Seperti apa kisah Merry dan korban perdagangan manusia lainnya di Negeri "Panda", silakan Anda baca selengkapnya di sini.

2. Gadis di Gresik Tulis Surat kepada PM Australia, Minta Hentikan Ekspor Sampah Plastik
Seorang gadis asal Gresik, Jawa Timur, menulis surat kepada Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta agar ekspor sampah plastik ke tempatnya dihentikan.

Aeshninna Azzahra menulis surat terbuka yang kemudian diserahkan kepada Kedutaan Australia di Jakarta pada Selasa (21/1/2020) malam.

Dalam suratnya, gadis 12 tahun itu tak hanya menyoroti dampak ekologi dan kesehatan adanya sampah dari negara lain ke Indonesia.

Seperti apa surat yang ditulis oleh Aeshninna kepada PM Australia, Anda bisa membacanya dengan lengkap di tautan ini.

3. Debat Lebih dari 12 Jam, Senat AS Setujui Aturan Sidang Pemakzulan Trump
Senat AS menyetujui aturan sidang pemakzulan Presiden Donald Trump setelah debat lebih dari 12 jam.

Pembukaan sidang berlangsung sengit setelah Demokrat berupaya mengubah proposal aturan yang ditawarkan oleh Republik.

Demokrat berusaha menawarkan paket mereka, yang berisi permintaan memanggil sejumlah saksi dan menghadirkan bukti baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com