BEIJING, KOMPAS.com - Otoritas China memperingatkan, virus corona bisa bermutasi dan menyebar setelah jumlah korban meninggal bertambah jadi 9 orang.
Virus itu menjadi perhatian karena mirip SARS (Sindrom Pernapasan Akut Parah), yang membunuh hampir 650 orang di China daratan dan Hong Kong pada 2002-2003.
Dengan ratusan juta orang di China pulang untuk merayakan Tahun Baru Imlek, pemerintah menerapkan rangkaian pencegahan atas virus corona.
Baca juga: Virus Corona Diklaim Infeksi Ribuan Orang, Ini yang Teridentifikasi
Termasuk di antaranya adalah melakukan sterilisasi dan ventilasi baik di bandara, terminal bus, termasuk dalam pesawat serta kereta.
Di Wuhan yang menjadi pusat penyakit misterius itu, segala kegiatan publik dalam skala besar dihentikan, dan lokasi pertandingan sepak bola dipindahkan.
Selain itu sebagaiamana diberitakan AFP Rabu (22/1/2020), masyarakat diminta untuk tak meninggalkan kota berpenduduk 11 juta itu.
Wakil Menteri Kesehatan Li Bin mengatakan, penyakit tersebut kebanyakan menular melalui sistem pernapasan.
"Terdapat kemungkinan adanya mutasi dan penyebaran secara cepat," ucap Li dalam konferensi pers yang berlangsung di Beijing.
Li menjelaskan, virus corona itu kini sudah menginfeksi setidaknya 440 orang seantero China, dengan kebanyakan kasus di Wuhan. Sementara 1.394 lainnya dalam observasi medis.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menggelar pertemuan darurat pada Rabu untuk membahas perlunya menggolongkan ini dalam keadaan siaga.
Baca juga: Waspada Virus Corona, AP I Perketat Pemeriksaan Penumpang
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.