Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2020, 16:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

SUZHOU, KOMPAS.com - Sebuah kota di China dilaporkan meminta maaf setelah dikecam karena mempermalukan orang mengenakan piyama di jalanan umum.

Semua berawal ketika pemerintah kota Suzhou, Provinsi Anhui, merilis gambar tujuh orang yang tengah berjalan dengan pakaian tidur itu.

Dilansir BBC Selasa (21/1/2020), pemerintah Suzhou menyebut orang yang terekam memakai piyama adalah "perilaku tak beradab".

Baca juga: Piyama hingga Buku Catatan Milik Mantan Bos Playboy Bakal Dilelang

Selain merilis gambar mereka, kota juga mempublikasikan identitas mereka seperti nama, nomor kartu, dan informasi lainnya.

Gambar itu diunggah oleh manajemen kota Suzhou Senin (20/1/2020), dan berargumen orang yang terekam seharusnya memantaskan diri.

Sebab, mereka sudah memasuki kota yang kompetisinya "cikup beradab". Karena itu, mereka dilarang mengenakan piyama.

Menurut otoritas, perilaku "tak berabad lain" adalah berbaring di bangku secara sembarangan, maupun membagikan selebaran iklan.

Tak pelak, cara pemerintah "mempermalukan" warganya itu menuai kemarahan netizen, dengan ada yang berargumen tak ada salahnya mengenakan baju tidur.

Ada juga yang menuding pemerintah Suzhou sudah terlalu mencampuri urusan pribadi warganya. Dikecam seperti itu, otoritas pun meminta maaf.

"Kami tentu ingin mengakhiri perilaku yang tidak berabad. Namun, kami harus melindungi hak individu masyarakat," ujar pemerintah.

Pejabat setempat menyatakan, di masa depan mereka akan melakukan pencegahan seperti memburamkan para pelanggar aturan.

Ini bukan kali pertama Suzhou melakukan pendekatan yang jadi sorotan. Pada tahun lalu, mereka menawarkan uang bagi siapa pun yang melaporkan adanya pelanggaran aturan.

Nantinya, setiap pelapor bakal mendapat 10 yuan, sekitar Rp 19.700, bagi siapa pun yang bisa memberikan nama pelanggar.

Baca juga: Bioskop di Selandia Baru Larang Penonton Pakai Piyama dan Sepatu Kotor

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com