Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2020, 15:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, disebut meretas ponsel orang terkaya dunia, Jeff Bezos, pada 2018.

Kabar itu diungkapkan media Inggris The Guardian, yang mengutip sejumlah sumber dalam penyelidikan, seperti dikutip Business Insider Selasa (21/1/2020).

Dalam laporan itu, Jeff Bezos disebut bertukar pesan dengan Putra Mahkota Arab Saudi yang akrab disapa MBS itu pada 2018 di WhatsApp.

Baca juga: Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Tewas, Putra Mahkota Arab Saudi Beri Selamat kepada Trump

Ketika sedang bertukar pesan, sebuah video, diduga berisi virus, kemudian dikirimkan MBS ke ponsel bos Amazon itu.

"Data dalam jumlah besar diambil dari ponsel Bezos hanya dalam hitungan jam," ulas The Guardian, tanpa menjabarkan data apa yang diambil.

Bos Amazon dengan total kekayaan 115,6 miliar dollar AS, sekitar Rp 1.577 triliun, baru mengetahui ponselnya diretas saat membukanya.

Bezos memutuskan menginvestigasi ponselnya pada Januari 2019 setelah The National Enquirer menerbitkan tuduhan perselingkuhannya.

Menyusul publikasi tuduhan tersebut, Bezos, dalam tulisannya di Medium, menuduh induk The National Enquirer, American Media Inc (AMI), berusaha memerasnya.

"Tentu saya tidak ingin foto pribadi saya tersebar. Namun, saya tidak akan menuruti praktik pemerasan mereka," tegasnya.

AMI membantah berusaha memeras orang terkaya dunia itu, dan mengklaim mereka mendapatkannya dari saudara pacar Bezos.

Namun Kepala Keamanan Bezos, Gavin de Becker, Maret 2019 lalu menyebut Arab Saudi punya akses ke ponsel majikannya, dan mendapat informasi pribadi.

Dia mencurigai David Pecker, CEO AMI, yang mempunyai hubungan dengan Putra Mahkota Saudi ketika kisah itu dipublikasikan.

Berdasarkan laporan The Guardian, kemungkinan Riyadh meretas Bezos dikarenakan dia mempunyai harian The Washington Post.

The Post merupakan koran tempat Jamal Khashoggi bekerja. Dia adalah jurnalis yang dibunuh di Turki pada 2 Oktober 2018.

Saat itu, Khashoggi dibunuh dan mayatnya diduga dilenyapkan dengan cairan asam ketika mengurus dokumen pernikahan di kantor Konsulat Saudi di Istanbul.

MBS dicurigai sebagai dalang pembunuhan tersebut. Sebabnya, Khashoggi merupakan sosok yang vokal mengkritik Kerajaan Saudi.

Saat dikonfirmasi, baik pemerintah Saudi maupun juru bicara Bezos belum melontarkan komentar atas kabar dua tahun lalu tersebut.

Baca juga: Jeff Bezos Gelontorkan 1 Miliar Dollar AS ke India untuk Online-kan Pedagang Kecil

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com