Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Tahun Baru Imlek, 4 Orang di China Meninggal akibat Virus Corona

Kompas.com - 21/01/2020, 21:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Mudik besar-besaran ini membuat pihak berwenang tidak mampu memonitor penyebaran penyakit secara ketat.

Para pakar pun berpendapat banyak kasus yang mungkin belum terdeteksi saat ini.

Sebuah lapora Pusat MRC untuk Analisis Penyakit Menular Global dari Imperial College London memperkirakan ada lebih dari 1.700 kasus.

Baca juga: 4 Fakta Terbaru Virus Corona nan Mematikan Asal China

Akan tetapi, Gabriel Leung selaku dekan fakultas kedokteran University of Hong Kong, memprediksi jumlah kasus mendekati 1.300.

Virus yang terjadi ini mengingatkan orang pada virus Sars - yang juga berasal dari virus corona- yang menewaskan 774 orang pada awal tahun 2000 di puluhan negara, sebagian besar di Asia.

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang disebabkan virus corona, menjangkiti 8.098 orang di China sejak wabah itu meluas pada tahun 2002. Tercatat 774 orang meninggal dunia akibat virus tersebut.

"Ada ingatan yang kuat tentang SARS, itulah asal sumber ketakutan. Namun kami kini lebih siap menghadapi penyakit semacam itu," kata Josie Golding, lembaga penelitian kesehatan berbasis di London, Inggris.

Virus corona dapat menyebabkan gejala mulai dari demam ringan yang dapat berujung pada kematian.

Di tengah ini semua, pemerintah China tetap meyakinkan masyarakat bahwa virus itu "masih dapat dicegah dan dikendalikan." Komisi Kesehatan Nasional China memastikan mereka akan meningkatkan pengawasan selama liburan Imlek.

Baca juga: Virus Corona China: Menular Antar-manusia, Tenaga Medis Terdampak

Apa yang kita ketahui mengenai virus ini?

Virus ini, yang juga dikenal dengan sebutan 2019-nCoV, diketahui sebagai galur baru virus corona yang sebelumnya tidak diidentifikasi pada manusia.

Para pejabat China meyakini virus itu berasal dari hewan yang terinfeksi di pasar hasil laut dan hewan liar di Wuhan. Namun para pejabat dan ilmuwan masih belum dapat memastikan bagaimana virus ini menyebar.

Virus corona adalah keluarga virus yang luas, tapi hanya enam (tujuh jika galur baru virus ini dihitung) yang diketahui menginfeksi manusia.

WHO memberi arahan kepada masyarakat agar menghindari kontak "tak terlindung" dengan hewan hidup, memasak daging dan telur sampai matang, dan menghindari sentuhan langsung dengan orang yang memiliki gejala demam atau seperti flu.

Baca juga: Belum Ada Vaksin Cegah Virus Corona, Kemenkes Minta Warga Waspada

Tanda-tanda seseorang sudah tertular mencakup gejala pernapasan, demam, batuk, napas pendek, dan kesulitan bernapas.

Kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China mengatakan analisis sementara bahwa virus itu berasal dari hewan yang terinfeksi dan tidak menyebar antarmanusia dianggap berguna dan membantu pihak berwenang membuat rencana penanganan wabah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com