Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Popularitas Anjlok, Mahathir Sindir Rakyat yang Kembali Dukung Najib Razak

Kompas.com - 21/01/2020, 21:33 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengomentari terus merosotnya popularitas pemerintahan koalisi Pakatan Harapan yang dipimpinnya.

Politisi dengan julukan Dr M itu menyindir rakyat Malaysia yang susah puas, dengan ada yang mulai menyebut nama mantan PM Najib Razak.

“Saya tidak mengerti mengapa rakyat bisa dipengaruhi lagi oleh seseorang yang sedang disidang karena mencuri uang rakyat.” ucapnya dikutip The Straits Times, Senin (20/1/2019).

Baca juga: Mahathir Cabut Aturan Pelajar Malaysia Harus Bersepatu Hitam

Mahathir melanjutkan, dia menyoroti publik yang tidak mempermasalahkan sosok Najib Razak, yang dia sebut menggerogoti keuangan negara saat berkuasa.

“Kita sudah sampai di tahap di mana rakyat sampai mencium tangan perampok dan memanggilnya 'Bosku',” sindir Mahathir dengan tajam.

Setelah kekalahan yang mengejutkan di tangan Mahathir pada pemilu di Mei 2018, Najib Razak berusaha mempertahankan pengaruh politiknya.

Demi memulihkan citranya, Najib yang saat ini menghadapi 40 dakwaan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan turun menyapa pemilih di daerah pedesaan, mengusung slogan barunya, "Bosku".

Mahathir jelas gusar dengan kabar tersebut. Dia sampai berucap rakyat diperbolehkan memilih Najib yang dia sebut sosok penyamun, maupun oposisi Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO), di pemilih berikutnya.

Namun, PM berusia 94 tahun itu memperingatkan dia dan Pakatan ogah memperbaiki ketidakbecusan pemerintahan UMNO, seperti yang dia klaim tengah dijalankannya.

Dia menerangkan, pemerintahannya saat ini mendapatkan mandat yang ternyata jauh lebih sulit jika dibandingkan pemerintahan era Najib.

“Kita saat ini bekerjakeras mencuci bersih aparat negara, mencari sumber pendapatan, dan membayar utang,” gerutunya.

Baca juga: Mahathir Nyatakan Siap Mundur Jadi PM Malaysia Kapan Pun, asalkan...

Anjloknya popularitas Pakatan Harapan

Serangkaian kesalahan maupun blunder yang mendera pemerintahan Mahathir memicu meningkatnya sentimen negatif publik atas koalisi Pakatan Harapan.

Masalah ekonomi menjadi keluh kesah utama, di mana harga kebutuhan pokok yang meningkat meresahkan rakyat Negeri "Jiran".

Kegerahan rakyat terlihat dari bergugurannya calon yang diusung oleh koalisi Pakatan Harapan di serangkaian pemilu sela Malaysia.

Terakhir, kandidat Pakatan keok di tangan jagoan UMNO di pemilu sela di distrik Kimanis, Negara Bagian Sabah, Sabtu (18/1/2020).

Hasil tersebut merupakan kekalahan kelima dari 10 pemilu sela yang digelar sejak Pakatan berkuasa.

Baca juga: India Boikot CPO Malaysia, Ini 2 Kritik Menohok Mahathir soal Kashmir dan UU Kewarganegaraan

Mahathir telah meminta para menteri di kabinetnya untuk memperbaiki komunikasi dengan publik yang menurutnya tidak efektif.

Suami Siti Hasmah tersebut juga meminta semua komponen dari partai anggota koalisi untuk berhenti bertikai satu sama lain.

Konflik internal Pakatan, terutama di Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin Anwar Ibrahim, dinilai menyedot energi politik koalisi.

Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa Anwar, dan mantan sekutu politiknya Azmin Ali, sedang bersaing untuk menjadi suksesor Mahathir.

Ketegangan internal ini juga salah satu alasan kemarahan rakyat Malaysia terhadap pemerintahan Pakatan, yang lebih sibuk memperebutkan kekuasaan dibanding menangani masalah ekonomi.

Tidak pastinya rencana suksesi politik antara Mahathir dan Anwar dinilai juga ikut memperkeruh dinamika politik internal Pakatan.

Anwar telah meminta koalisi untuk menghadapi realita kemarahan rakyat jika tidak ingin menghadapi konsekuensi kekalahan di pemilihan umum berikutnya, yang digelar paling Mei 2023.

Mahathir sendiri menepis serangkaian kekalahan di pemilu sela sebagai pertanda buruk untuk pemilu berikutnya.

“Saya tidak percaya pemerintahan ini hanya akan berkuasa satu periode. Kita memang kalah di sejumlah pemilu sela, namun bukan berarti akan kalah di pemilihan umum 2023,” katanya.

Baca juga: Dikritik Mahathir soal Kashmir, India Resmi Boikot Sawit Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com