Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2020, 17:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang astronot Badan Antariksa AS (NASA) dikecam penganut teori Bumi datar setelah memotret Bumi dari luar angkasa.

Gambar indah itu dipotret oleh Jessica Meir dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dilansir The Sun pekan lalu.

Dia mengunggah gambar Bumi itu di Twitter melalui jendela ISS, di mana Meir bermaksud untuk menunjukkan betapa indah planet ketiga dalam Tata Surya itu.

Baca juga: 2020, Para Penganut Bumi Datar Akan Berlayar ke “Ujung Bumi”

Namun, unggahannya segera saja menuai kecaman serta kemarahan dari penganut teori Bumi Datar, yang tidak percaya Bumi itu bulat.

"Bayangkan berbohong kepada miliaran orang dan berpura-pura jadi astronot. Hidupmu pasti sangat payah," kata seorang netizen.

Kebanyakan dari netizen penganut teori Bumi datar menuduh si astronot NASA menggunakan lensa khusus untuk membuat planet biru itu nampak bulat.

"Ini jelas-jelas lensa mata ikan. Membuat Bumi seolah berbentuk bulat. Padahal sebenarnya, bentuknya datar!" kata seorang warganet.

"Percobaan bagus menggunakan lensa mata ikan itu. Tapi maaf saja, Bumi itu bulat," timpal netizen lainnya di Twitter.

Sementara netizen kontra lainnya tidak percaya bahwa Meir bisa memotret keseluruhan planet dari orbit terdekat.

"Jadi dari ketinggian 400 km, engkau bisa memotret Bumi secara keseluruhan? Ya, ya, sangat bisa dipercaya," ejek warganet lain.

Paham yang menganut bahwa Bumi berbentuk datar sebenarnya sudah tenggelam sejak ratusan tahun silam. Namun, teori itu muncul kembali karena perkembangan internet.

Sejumlah raksasa teknologi sebenarnya sudah berusaha menangkalnya. Namun, upaya yang mereka lakukan masih belum cukup.

Baca juga: Studi: YouTube Berperan Tumbuhkan Pengikut Teori Bumi Datar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com