Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2020, 16:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

KIEV, KOMPAS.com - Sebanyak 11 jenazah warga Ukraina yang menjadi korban tewas pesawat Boeing 737 yang jatuh ditembak Iran dilaporkan dipulangkan.

Total 176 orang, terdiri dari 167 penumpang dan 9 kru, tewas sesaat setelah lepas landas di Bandara Imam Khomeini, Teheran.

Pesawat Boeing 737 itu jatuh setelah ditembak jatuh oleh dua rudal Iran pada 8 Januari 2020 pagi waktu setempat.

Baca juga: Jatuhnya Pesawat Ukraina Jadi Bencana bagi Sektor Pariwisata Iran

Iran mengakui mereka tidak sengaja menembak jatuh, dan terjadi di tengah serangan ke dua pangkalan milik AS dan sekutunya di Irak.

Dilansir Sky News Minggu (19/1/2020), kebanyakan dari 176 korban tewas adalah warga Iran, atau penumpang dengan dua kewarganegaraan.

Pada Sabtu (18/1/2020), Teheran sempat menyebut bakal menyerahkan kotak hitam yang mereka kepada Ukraina. Namun, kabar itu dibantah.

Berdasarkan pemberitaan media IRNA, kotak hitam bakal diperiksa di tempat mereka, dengan belum ada keputusan apakah bakal diterbangkan ke Kiev.

Direktur bagian investigasi kecelakaan Badan Penerbangan Sipil Iran, Hassan Rezaifar, menerangkan mereka bakal memeriksa sendiri kotak tersebut.

"Kalau tidak, pilihannya adalah Perancis atau Ukraina. Namun hingga kini, kami belum memutuskan kebijakan itu," ungkap Rezaifar.

Pada Minggu, 11 jenazah warga Ukraina diterbangkan ke Bandara Boryspil dari Teheran dengan menggunakan pesawat militer.

Sesampainya di sana, peti mati itu bakal dijaga oleh pasukan kehormatan, di mana upacara persemayaman bakal berlangsung hingga malam.

Presiden Volodymyr Zelensky memperhatikan ketika 11 peti berselimut bendera nasional mendarat, dan dibawa ke terminal bandara.

Menteri Luar Negeri Vadym Prystaiko berkata, dia mempersilakan jika ada keluarga, kerabat, atau warga yang ingin memberi penghormatan terakhir.

"Sangat berterima kasih akan pesan belasungkawa dan solidaritas yang kami terima dari seluruh dunia," kata Prystaiko di Twitter.

Kanada, yang 17 warganya menjadi korban, meminta agar kotak hitam itu diserahkan ke Perancis, dan menuntut penyelidikan penuh.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan, dia memberikan ucapan dukacita kepada korban tewas.

Sementara dia juga meminta militer untuk berhati-hati, dan memastikan tidak ada insiden serupa di masa depan.

Baca juga: Iran Tembak Jatuh Pesawat Ukraina karena Ditakuti Jet Tempur F-35 AS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com