Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2020, 18:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Iran disebut tembak jatuh pesawat Ukraina setelah ditakuti oleh jet tempur F-35 milik Amerika Serikat (AS).

Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menyikapi kejadian pada 8 Januari 2020 lalu.

Pesawat Ukraina Boeing 737 jatuh tak lama setelah lepas landas Bandara Imam Khomeini, Teheran, dengan 176 orang di dalamnya tewas.

Baca juga: Trump kepada Pemimpin Tertinggi Iran: Dia Harus Hati-hati dengan Ucapannya

Insiden itu terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang dua pangkalan milik AS dan sekutunya di Ain al-Assad dan Irbil, Irak.

Serangan tersebut merupakan balasan setelah komandan Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, tewas diserang rudal AS.

Lavrov berujar, pesawat Ukraine International Airlines jatuh setelah muncul laporan keberadaan jet tempur F-35.

"Terdapat setidaknya enam jet tempur di udara di kawasan perbatasan Iran (saat itu)," ulas Lavrov dilansir Sky News Jumat (17/1/2020).

Dia menerangkan, informasi itu belum dia cek kebenarannya. "Namun, saya selalu menggarisbawahi kegelisahan yang menyertai," paparnya.

Dalam konferensi pers tahunan di Moskwa, Lavrov mengatakan bahwa jatuhnya pesawat Ukraina karena kesalahan manusia.

Karena itu, dia tidak ingin menuduh siapa pun. Tapi, dia menjelaskan pentingnya memahami sebuah konteksi dari sudut pandang.

Dikutip Haaretz, dia menjelaskan saat itu, Teheran dalam keadaan siaga penuh setelah menembakkan 22 rudal ke Ain al-Assad dan Irbil.

"Muncul kabar bahwa mereka tengah bersiap menghadapi kemungkinan balasan dari AS. Namun, mereka tak tahu balasan seperti apa," katanya.

Baca juga: Iran Siap Bernegosiasi dengan Siapa Pun Kecuali AS

Iran, yang sebelumnya selalu membantah menembak jatuh pesawat Boeing 737, akhirnya mengakui mereka tidak sengaja melakukannya.

Mereka menuturkan salah mengira Ukraine International Airlines sebagai pesawat AS karena berada di "zona sensitif militer".

Dalam video yang beredar di dunia maya, meluncur dua rudal dari Teheran yang kemudian menghantam pesawat dengan nomor penerbangan 752 itu.

Misil yang pertama diyakini menghancurkan transponder 752, dengan rudal yang kedua benar-benar menjatuhkannya.

Teheran kemudian mengumumkan mereka melakukan penangkapan terduga pelaku, termasuk kabarnya memburu pengunggah video di media sosial.

Dalam khotbahnya di shalat Jumat, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyatakan bahwa "musuh" berusaha mengaburkan kematian Soleimani lewat insiden Boeing 737.

Baca juga: Meski Iran-AS Mereda, Ekonomi Global Masih Diselimuti Ketidakpastian

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com