Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump kepada Pemimpin Tertinggi Iran: Dia Harus Hati-hati dengan Ucapannya

Kompas.com - 18/01/2020, 12:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Twitter

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump memperingatkan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei agar dia lebih "berhati-hati dengan ucapannya".

Peringatan itu disampaikan setelah Khamenei mengkritik AS dalam shalat Jumat yang dia pimpin untuk kali pertama dalam 8 tahun terakhir.

Dalam pernyataan yang diunggah di Twitter, Khamenei menyebut Washington berbohong dengan menyatakan mendukung rakyat Iran.

Baca juga: Iran Siap Bernegosiasi dengan Siapa Pun Kecuali AS

Khamenei mengatakan, fakta sebenarnya adalah AS bakal menusuk rakyatnya menggunakan "belati beracun". Namun, mereka akan gagal melakukannya.

Dia juga menyebut Trump sebagai "badut", seraya memuji serangan rudal yang dilakukan Garda Revolusi terhadap dua markas di Irak.

Serangan itu merupakan balasan setelah Washington membunuh komandan Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, pada 3 Januari 2020.

Ayatollah Ali Khamenei juga mengomentari insiden jatuhnya pesawat Ukraina tak lama setelah lepas landas, dan membunuh 176 orang.

Pesawat itu jatuh setelah ditembak dua rudal Iran, di mana Teheran mengaku mereka salah mengiranya sebagai pesawat AS.

Dalam khotbahnya di shalat Jumat, Khamenei berkata jatuhnya pesawat Ukraina Boeing 737 adalah momen yang sangat sedih.

Namun oleh "musuh", dia merujuk kepada AS, jatuhnya Ukraine International Airlines dijadikan alasan mengaburkan kematian Soleimani.

Pemimpin Tertinggi Iran sejak 1989 itu juga menyebut negara Barat seperti Inggris, Perancis, dan Jerman adalah "pelayan" AS.

Tak tinggal diam, Trump kemudian merespons ucapan itu di Twitter dengan menyebut Khamenei tak lagi merupakan yang tertinggi.

Presiden ke-45 dalam sejarah Negeri "Uncle Sam" itu menuturkan, Khamenei sudah mengucapkan hal menjijikkan soal AS dan sekutunya.

"Ekonominya sudah hancur dan rakyatnya menderita. Seharusnya dia hati-hati dengan ucapannya," ucap mantan taipan real estate itu.

Dalam kicauannya yang lain, sang presiden memuji rakyat Iran bermartabat dan harusnya mendapatkan pemimpin yang baik.

"Mereka pantas mendapat pemerintah yang bisa membantu mereka mencapai impian, bukan malah membunuhi mereka demi mendapat rasa hormat," kritik Trump.

"Dari pada membawa Iran menuju ke kehancuran, para pemimpinnya seharusnya mengabaikan teror dan membuat Iran menjadi hebat!" tegasnya.

Baca juga: AS Sebut 11 Orang Tentara Terluka dalam Serangan Iran di 2 Markasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Twitter
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com