Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Bayar Rp 6,8 Triliun untuk Biaya Tempatkan Pasukan AS

Kompas.com - 17/01/2020, 18:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Arab Saudi disebut membayar 500 juta dollar AS, sekitar Rp 6,8 triliun, untuk biaya penempatan pasukan AS.

Berdasarkan keterangan sumber internal Washington dilansir CNN Jumat (17/1/2020), pembayaran itu dilakukan pada Desember 2019.

Pekan lalu, Presiden Donald Trump kepada Fox News mengklaim, Arab Saudi sudah menyerahkan deposit 1 miliar dollar AS, atau Rp 13,6 triliun, di bank.

Baca juga: Diserang Rudal Iran, Pasukan AS Berlindung di Bunker Era Saddam Hussein

Adapun pada pekan ini, Pentagon sama sekali tidak menerangkan apakah benar Saudi melakukan pembayaran atas biaya penempatan pasukan AS.

Ini bukan kali pertama Riyadh menanggung biaya untuk memelihara operasional Negeri "Uncle Sam" di kawasan Timur Tengah.

Saat Perang Teluk, Saudi bersama Kuwait dan negara Teluk lain menanggung biaya hingga 36 miliar dollar AS, atau kurs sekarang Rp 491,4 triliun.

Perundingan bilateral disebutkan bakal diagendakan guna menentukan berapa persisnya biaya yang harus ditanggung Saudi.

Nantinya, hasil pertemuan tersebut bakal menjadi keputusan akhir untuk merinci berapa biaya yang bakal dibayarkan negara kaya minyak itu.

Juru bicara Pentagon, Komodor Rebecca Rebarich, mengatakan kabar itu sudah sesuai dengan panduan presiden soal pembagian tanggungan antar-mitra.

Baca juga: Iran Hantam Markas Pasukan AS Pakai Rudal, Trump: All is Well!

Pentagon disebut sudah menghubungi Riyadh guna memberitahukan soal biaya penempatan pasukan untuk menahan agresi serta memelihara keamanan.

"Pemerintah Arab Saudi sudah sepakat untuk menanggung biaya operasional, dan memberikan kontribusi pertama," jelas Rebarich.

AS memutuskan untuk menempatkan ribuan prajurit dan sistem pertahanan ke Saudi, guna mencegah ancaman dari Iran.

Nantinya, dana 500 juta dollar AS atau Rp 6,8 triliun itu bakal dihabiskan untuk operasional pasukan, jet tempur, maupun rudal Patriot.

Penempatan militer itu terjadi setelah fasilitas minyak milik Aramco diserang drone dan rudal pada September 2019, dengan Iran dituduh sebagai pelakunya.

Baca juga: Komandan Iran Janjikan Pembalasan Keras hingga Pasukan AS Keluar dari Timur Tengah

Kabar tersebut muncul di tengah pernyataan Trump yang berulang kali ingin agar menarik pasukannya dari Timur Tengah.

Dia sudah memutuskan menarik sebagian dari Suriah. Kebijakan yang disambut resistensi bahkan dari partainya sendiri, Republik.

Nantinya dalam diskusi yang akan dihelat, Pentagon berencana menyepakati bagaimana mekanisme pembayaran di masa depan.

Pentagon bersikukuh, skema pendanaan di masa depan tidak akan berujung kepada tambahan pasukan, atau pun misi militer.

Secara rerpisah, Arab Saudi bakal mengganti sebagian biaya operasi pengisian bahan bakar yang dilakukan AS.

Langkah itu diambil setelah Kongres AS memutuskan menghentikan pengisian di udara buntut kampanye Saudi dan sekutunya di Yaman.

Baca juga: Iran Tembakkan 22 Rudal ke 2 Markas Pasukan AS di Irak, Klaim Tewaskan 80 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com