WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah AS dianggap melanggar aturan dengan menahan bantuan untuk Ukraina, demikian laporan badan pengawas.
Laporan dari Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) itu muncul setelah Presiden Donald Trump menjalani sidang perdana pemakzulan di Senat.
Dia dituding sengaja menahan bantuan militer untuk Ukraina sepanjang Juli sampai September sebesar 391 juta dollar AS, atau Rp 5,3 triliun.
Baca juga: Sidang Bersejarah Pemakzulan Trump di Level Senat AS Dimulai
Bantuan itu ditahan agar Trump bisa menekan Kiev supaya menyelidiki mantan Wakil Presiden Joe Biden, calon lawan politiknya di Pilpres AS 2020.
Sementara Ukraina dilaporkan membuka penyelidikan yang berhubungan dengan sidang pemakzulan presiden ke-45 AS itu.
Dalam keterangan GAO, wewenang eksekutif presiden tidak serta merta mengizinkannya mengganti aturan sesuka hati, apalagi jika diputuskan oleh Kongres.
"Kantor Manajemen Anggaran Gedung Putih (OMB) menahan dana itu demi kepentingan politik, yang melanggar UU Kontrol Penahanan (ICA)," jelas GAO.
Dilansir BBC Kamis (16/1/2020), ICA 1974 melarang pemerintah AS menahan segala bantuan yang sudah disetujui oleh Kongres.
Disebutkan juga Gedung Putih harus memberi tahu Kongres soal penundaan atau penahanan bantuan, yang dalam hal ini tak dilakukan pemerintahan Trump.
GAO dilaporkan juga menemukan beberapa kejadian yang melanggar aturan. Meski begitu, tidak ada hukuman jika melanggar ICA.
Bantuan militer bagi Ukraina tersebut akhirnya dilepaskan pada September 2019, atau dua bulan sejak disetujui oleh Kongres.
Gedung Putih menanggapi dengan menuduh GAO berusaha "menarik mereka supaya masuk ke dalam kontroversi yang menjadi makanan empuk media".
Sementara oposisi Partai Demokrat menyambut baik, dengan menyatakan laporan tersebut adalah bukti bahwa sang presiden bersalah.
Baca juga: Presiden AS Donald Trump Dimakzulkan, Bagaimana Prosesnya?
Laporan dari GAO berbarengan dengan investigasi Kiev terkait apakah pendukung Trump memata-matai mantan Duta Besar AS untuk Ukraina, Marie Yovanovitch.
Berdasarkan pengusaha AS-Ukraina Lev Parnas, segala pergerakan Yovanovitch diawasi merujuk pada surat hingga rekaman suara yang diperolehnya.