BAGHDAD, KOMPAS.com - Seorang mufti (ulama) kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berbobot 136 kg ditangkap oleh polisi Irak.
Kabar itu terjadi di tengah upaya Baghdad untuk tetap memerangki kelompok ekstremis itu, meski mereka dideklarasikan kalah pada Desember 2017.
Dalam foto yang beredar di media sosial, nampak pria bernama Shifa al-Nima harus dibawa menggunakan truk pikap karena beratnya itu.
Baca juga: Bocah 9 Tahun Diperkosa dan Dijadikan Budak Seks oleh ISIS
Shifa disebut ditangkap oleh pasukan khusus tim polisi bersenjata khusus (SWAT) di distrik Mosul, Provinsi Nineveh, Irak.
Dilansir Jerusalem Post Jumat (17/1/2020), Shifa dikenal sebagai mufti (ulama) yang suka menghasut dan menyebarkan ekstremisme atas nama ISIS.
"Dia merupakan salah satu pemimpin ISIS yang bertanggung jawab merilis fatwa berujung pembunuhan ulama dan kalangan terpelajar," ujar sumber polisi Baghdad.
Menurut Imam of Peace di akun Twitter-nya, Shifa al-Nima memerintahkan eksekusi, perbudakan, pemerkosaan, hingga penculikan terhadap Muslim dan non Muslim yang menentang mereka.
ISIS Mufti Shifa al-Nima has been arrested. He was one of the main figures to order the butchering, executions, enslavement, rape, kidnapping and sale of non-Muslims and Muslims that opposed ISIS. He couldn’t fit in a police car, so they carried him in a pickup truck. pic.twitter.com/cSyl68Znx3
— Imam of Peace (@Imamofpeace) January 17, 2020
Salah satu dari fatwa yang dikeluarkannya adalah perintah untuk menghancurkan makam Nabi Yunus dan situs budaya lainnya.
Warga di Mosul menuturkan, mereka mempunyai pengalaman terhadap si "mufti". Sebab, dia selalu menginstruksikan agar warisan budaya kota mereka dihancurkan.
Tidak dijelaskan bagaimana mereka bisa mengeluarkan teroris berbobot 136 kg itu dari rumah, dan menempatkannya dalam pikap.
Sejumlah netizen pun mengolok al-Nima bahwa dia kemungkinan bersembunyi di toko roti sebelum akhirnya ditangkap di kawasan Mansur.
"Ulama" itu mempunyai beberapa nama alias. Antara lain Shia Naemah, Shifa bin Ali al-Nima, hingga Abu Abdul Bari.
Dideklarasikan kalah pada 2017, ISIS masih mempunyai sel tidur yang bersembunyi di goa maupun pedesaan seantero Irak.
Baca juga: Didakwa Danai ISIS, Pria Singapura Ini Sebut Hanya Akui Hukum Syariah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.