Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2020, 09:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memprediksi, sidang pemakzulan dirinya di level Senat bakal berlangsung cepat.

Persidangan secara resmi dimulai Kamis (16/1/2020) ketika 100 senator dan Hakim Ketua Mahkamah Agung John Roberts diambil sumpahnya.

Setelah itu, agenda berlanjut dengan pembacaan dua pasal pemakzulan Trump oleh Ketua Komite Intelijen, Adam Schiff, bertindak sebagai pemimpin tim penuntut.

Baca juga: Sidang Bersejarah Pemakzulan Trump di Level Senat AS Dimulai

Presiden 73 tahun itu dituduh telah menyalahgunakan kekuasaan dan berupaya menghalangi penyelidikan dari Kongres.

Sidang yang bakal dilanjutkan pada Selasa depan (21/1/2020) itu diperkirakan bakal menghabiskan waktu dua pekan.

"Saya pikir bakal berlangsung lebih cepat," kata Trump kepada awak media di Ruang Oval, sebagaimana diwartakan AFP.

"Sudah jelas partisan. Hoaks. Hoaks. Semua orang sudah tahu bahwa (pemakzulan) terhadap saya adalah hoaks," tegasnya.

Dia kemudian menanggapi mantan kolega pengacara pribadinya, Rudy Giuliani, bahwa Trump tahu apa yang terjadi dengan Ukraina.

Lev Pamas yang tengah terjerat kasus hukum menuturkan, sang presiden "tahu persis" seperti apa perbuatan Giuliani.

"Saya tak pernah mengenalnya. Saya tidak yakin pernah berbicara kepada dirinya," terang presiden ke-45 AS tersebut.

Presiden dari Partai Republik itu dituding sengaja menahan bantuan militer Ukraina sebesar 391 juta dollar AS, atau Rp 5,3 triliun.

Bantuan militer tersebut dibekukan supaya Trump bisa menekan Kiev agar menyelidiki Joe Biden, calon rivalnya di Pilpres AS 2020.

Kemudian Trump juga dituduh menahan dokumen maupun saksi yang bisa dipakai oleh House of Representatives (DPR AS) sebagai bukti.

Puncaknya adalah pada 18 Desember 2019, Trump resmi sebagai presiden ketiga yang dimakzulkan setelah dua artikel itu disepakati DPR AS.

Dibutuhkan setidaknya dua pertiga dukungan dari 100 senator agar Trump jadi presiden AS pertama yang dilengserkan dari jabatannya.

Artinya, Demokrat yang berjumlah 45 orang butuh setidaknya dukungan 20 senator Republik, ditambah dua senator independen.

Namun, Republik yang menguasai Senat dengan 53 orang belum menunjukkan tanda-tanda bakal mengalihkan dukungan dari Trump.

Baca juga: Presiden Donald Trump Resmi Dimakzulkan di Level DPR AS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com