Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunggah Video 2 Rudal Iran Hantam Pesawat Ukraina Bersembunyi

Kompas.com - 16/01/2020, 18:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BuzzFeed

TEHERAN, KOMPAS.com - Seorang pria yang mengunggah video detik-detik pesawat Ukraina jatuh dihantam rudal Iran dilaporkan bersembunyi.

Pesawat Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan 752 jatuh di Teheran pada 8 Januari 2020, dengan 176 orang tewas.

Insiden itu terjadi setelah Iran menyerang dua pangkalan AS di Irak. Balasan atas kematian jenderal mereka, Qasem Soleimani.

Baca juga: Presiden Iran Minta Militer Minta Maaf soal Pesawat Ukraina yang Jatuh Ditembak Rudal

AS dan Kanada menyebut pesawat Ukraina itu jatuh setelah ditembak oleh rudal Iran, namun Teheran berulang kali membantahnya.

Baru pada Sabtu pekan lalu (11/1/2020), Teheran mengakui mereka sudah menjatuhkan pesawat jenis Boeing 737 itu.

Dalam pernyataan mereka, pesawat tersebut dikira sebagai pesawat AS setelah berada di kawasan "zona militer sensitif".

Sebuah video pun memperlihatkan detik-detik ketika pesawat Ukraine International Airlines itu dihantam oleh dua misil.

Dalam rekaman yang diverifikasi oleh New York Times, Iran menembakkan rudal pertama yang diyakini menghancurkan transponder mereka.

Baca juga: Istri Pilot Pesawat Ukraina yang Jatuh Ditembak Iran Sempat Minta Suaminya Jangan Terbang

Kemudian rudal kedua yang diluncurkan beberapa detik kemudian menjatuhkan mereka sesaat setelah lepas landas dari Bandara Imam Khomeini, Teheran.

Garda Revolusi sebagaimana dikutip Fars menyatakan, mereka sudah menahan orang yang mengunggah video tersebut pekan lalu.

Namun seorang jurnalis Iran di Inggris bernama Nariman Gharib membantah klaim itu, dan menyatakan Teheran membuat kabar palsu.

"Mereka menahan orang yang salah berkaitan dengan penerbangan 752. Orang yang menjadi sumber video ini aman," tegasnya dalam kicauan di Twitter.

Adalah Javad, seorang warga Iran yang mengunggah rekaman itu dari temannya yang kini dilaporkan tengah bersembunyi.

Dikutip BuzzFeed News Rabu (15/1/2020), temannya itu mengirimkan rekaman kamera CCTV setelah menyadari bakal membawa dampak signifikan.

Baca juga: Pesawat Ukraina Disebut Jatuh Setelah Ditembak 2 Rudal Iran

Adapun identitas asli maupun nama keluarga Javad tidak disebutkan demi alasan keamanan. Begitu juga dengan temannya.

Javad mengatakan, baik dia maupun temannya tidak tahu dampak seperti apa yang mereka terima ketika mengunggahnya.

"Saya tidak memikirkan dampaknya bahwa video itu bakal memberikan perubahan pada segalanya," ujar Javad yang masih punya sumber aslinya.

Begitu dia menampilkannya di YouTube, video itu lantas menjadi viral, dan kemudian diverifikasi serta ditulis oleh New York Times.

Kabar bahwa ada orang yang ditangkap Garda Revolusi berbarengan dengan momen Javad mengunggah rekaman tersebut ke internet.

Baca juga: Iran Bantah Tutupi Insiden Pesawat Ukraina yang Ditembak Jatuh

Begitu tahu rezim Teheran memburu penyebar videonya, teman Javad langsung menghapus dan memutuskan bersembunyi.

"Kini, dia juga memutuskan untuk menghapus akun media sosialnya dan tidak berani menampakkan diri karena alasan keamanan," paparnya.

Javad mengaku dia sangat ketakutan. Namun, dia tidak berniat untuk untuk menghapus video tersebut, atau menghilangkan akunnya.

Dia menuturkan, ada kemungkinan dia bakal ditangkap atau dipaksa untuk membuat pernyataan palsu. Namun, dia menegaskan tak peduli.

"Saya siap untuk menanggung semuanya sepanjang saya mampu. Saya sudah bersiap. Tuhan berkehendak tidak akan sia-sia," tegasnya.

Baca juga: Iran Tangkap Terduga Pelaku yang Jatuhkan Pesawat Ukraina dengan Rudal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BuzzFeed


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com