Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Usulkan Reformasi, PM Rusia secara Mengejutkan Mengundurkan Diri

Kompas.com - 16/01/2020, 08:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev secara mengejutkan mengumumkan bahwa dia mengundurkan diri bersama pemerintahannya.

Pernyataan itu terjadi setelah Presiden Vladimir Putin mengusulkan adanya reformasi terhadap konstitusi Negeri "Beruang Merah".

Periode keempat presiden berusia 67 tahun itu bakal habis pada 2024 mendatang, seperti diberitakan BBC, Rabu (15/1/2020).

Baca juga: Putin Usulkan Reformasi Konstitusi Rusia

Namun, terdapat spekulasi bahwa Putin berencana untuk tetap berkuasa melalui peran baru, atau berada di balik layar.

Seperti apa proposal Putin?

Dalam pidato kenegaraannya di pertemuan dewan federal, Putin menekankan bakal ada referendum untuk memperkuat wewenang parlemen.

Reformasi yang ditawarkan itu juga mencakup kewenangan parlemen untuk memilih perdana menteri beserta menteri kabinet.

Berdasarkan aturan saat ini, Putin yang memilih sosok orang nomor dua di Rusia, yang kemudian disetujui oleh majelis rendah Duma.

Dia juga mengusulkan peningkatan wewenang lembaga penasihat bernama Dewan Negara, yang diketuai oleh sang presiden sendiri.

Dewan itu disebut menaungi para kepala daerah seantero Rusia, dengan Putin menyebut lembaga tersebut "sangat efektif".

Usulan lain yang disampaikannya antara lain membatasi supremasi hukum internasional, membatasi masa jabatan presiden selama dua periode.

Kemudian memperkuat undang-undang berisi larangan terhadap kandidat presiden yang mempunyai kewarganegaraan asing.

Baca juga: Putin dan Assad Tertawa Saat Bahas Trump, Apa yang Mereka Bicarakan?

Apa respons yang diberikan?

Sebagai tanggapan, Dmitry Medvedev yang merupakan sekutu Putin memutuskan bahwa dia mengundurkan diri, dengan sang presiden duduk di sampingnya.

Politisi berusia 54 tahun itu menjelaskan, perubahan itu tidak hanya memberikan dampak terhadap konstitusi Rusia.

Namun, juga pembagian kekuasaan, baik itu kekuasaan eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. "Karena itu, pemerintahan saat ini mundur," jelasnya.

Seorang sumber internal Kremlin mengatakan, para menteri sama sekali tidak diberi tahu mengenai manuver yang dilakukan Medvedev.

Baca juga: Putin Undang Trump untuk Berkunjung ke Rusia

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com