Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Nyatakan Siap Mundur Jadi PM Malaysia Kapan Pun, asalkan...

Kompas.com - 15/01/2020, 22:54 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan, dia siap untuk mengundurkan diri kapan pun.

Namun untuk mundur, Mahathir menyatakan dia membutuhkan persetujuan dari semua anggota koalisi Pakatan Harapan.

“Hal ini akan diputuskan oleh empat partai koalisi Pakatan Harapan, apakah mereka menginginkan saya mundur atau tidak,”ucap Mahathir dikutip The Star Malaysia, Rabu (15/01/2020).

Baca juga: India Boikot CPO Malaysia, Ini 2 Kritik Menohok Mahathir soal Kashmir dan UU Kewarganegaraan

Perdana menteri berusia 94 tahun itu mengatakan, dia siap meletakkan jabatan kapan pun selama koalisi Pakatan yang menginginkannya.

Pernyataan Mahathir menandai babak terbaru perpolitikan Malaysia, yang terus menghadapi pertanyaan besar kapankah Mahathir akan menyerahkan tampuk kekuasaan ke Anwar Ibrahim.

Empat partai yang tergabung dalam koalisi Pakatan memberikan reaksi beragam atas perkataan politisi berjuluk Dr M tersebut.

Seperti para politisi Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar Ibrahim. Mereka menyambut baik ucapan Mahathir itu.

“Komite Kepresidenan Pakatan Harapan sebaiknya segera bertemu untuk finalisasi transisi kekuasaan pada Mei 2020,” seru William Leong, anggota parlemen dari PKR.

Leong menegaskan, kepastian transisi akan memberikan arah yang jelas terhadap ekonomi dan situasi politik Malaysia.

Namun, Partai Bersatu yang dikomandoi sang perdana menteri sendiri melalui Tan Sri Abdul Rashid Abdul Rahman memberi reaksi berbeda.

“Tun Mahathir sebaiknya diberi kesempatan untuk menyelesaikan agendanya. Tidak perlu ada pergantian PM hingga pemilu mendatang.” kata Wakil Presiden Bersatu itu.

Baca juga: Mahathir Siratkan Serahkan Kekuasaan ke Anwar Ibrahim Setelah KTT APEC 2020

Kehati-hatian Anwar

Anwar terkesan berhati-hati tatkala ditanya mengenai tenggat waktu penyerahan kekuasaan pada Mei 2020, seperti yang sudah disepakati Pakatan.

Mantan wakil perdana menteri era Mahathir Mohama itu menganjurkan, transisi kekuasaan tidak dilaksanakan secara terburu-buru.

“Seperti yang sudah saya sampaikan, perihal itu harus dimatangkan,” tuturnya ketika berkampanye untuk pemilu sela di distrik Kimanis.

Seperti diketahui, PM yang pernah berkuasa di periode 1981 sampai 2003 itu berulang kali mengubah jawabannya saat ditanya kapankah dia akan mundur.

Bulan lalu, dia menyiratkan pergantian kekuasaan akan terjadi setelah KTT APEC pada November 2020, di mana Malaysia akan menjadi tuan rumah.

Anwar memang harus waspada. Sebab berdasarkan rumor yang beredar, tidak semua elite koalisi menginginkannya menjadi penerus Mahathir.

PKR memang paling getor menyerukan agar Mahathir memenuhi janjinya. Namun ada faksi lain yang memainkan manuver berbeda.

Baca juga: Antisipasi Embargo Barat, Mahathir Ajak Negara Muslim Pakai Dinar

Faksi itu dipimpin Azmin Ali, menteri ekonomi yang disebut merupakan pesaing kuat bagi Anwar Ibrahim dalam menggamit kursi perdana menteri.

Sudah menjadi rahasia publik, Azmin disebut adalah pilihan yang paling "sreg" bagi Mahathir untuk menduduki kursi PM Malaysia.

Rumor politik pun berseliweran, bahwa faksi Azmin menjajaki kemungkinan membentuk koalisi baru dengan oposisi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), serta Partai Islam se-Malaysia (PAS).

Jika kabar ini benar, dan koalisi tersebut terbentuk ditambah dengan Bersatu pimpinan Mahathir, peta politik Negeri "Jiran" bisa berubah drastis.

Anwar Ibrahim bisa terancam gagal mencapai mayoritas 112 kursi yang dibutuhkan untuk menjadi orang nomor satu di Malaysia.

UMNO dan PAS telah menyatakan dukungannya agar Mahathir menyelesaikan masa jabatannya selama penuh lima tahun, atau hingga 2023.

Komponen partai lain selain PKR dan Bersatu adalah Partai Aksi Demokratik (DAP) dan Partai Amanah Negara. Kedua partai ini telah memberi sinyal akan mendukung Anwar.

Baca juga: Dikritik Mahathir soal Kashmir, India Resmi Boikot Sawit Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com