“Tun Mahathir sebaiknya diberi kesempatan untuk menyelesaikan agendanya. Tidak perlu ada pergantian PM hingga pemilu mendatang.” kata Wakil Presiden Bersatu itu.
Baca juga: Mahathir Siratkan Serahkan Kekuasaan ke Anwar Ibrahim Setelah KTT APEC 2020
Anwar terkesan berhati-hati tatkala ditanya mengenai tenggat waktu penyerahan kekuasaan pada Mei 2020, seperti yang sudah disepakati Pakatan.
Mantan wakil perdana menteri era Mahathir Mohama itu menganjurkan, transisi kekuasaan tidak dilaksanakan secara terburu-buru.
“Seperti yang sudah saya sampaikan, perihal itu harus dimatangkan,” tuturnya ketika berkampanye untuk pemilu sela di distrik Kimanis.
Seperti diketahui, PM yang pernah berkuasa di periode 1981 sampai 2003 itu berulang kali mengubah jawabannya saat ditanya kapankah dia akan mundur.
Bulan lalu, dia menyiratkan pergantian kekuasaan akan terjadi setelah KTT APEC pada November 2020, di mana Malaysia akan menjadi tuan rumah.
Anwar memang harus waspada. Sebab berdasarkan rumor yang beredar, tidak semua elite koalisi menginginkannya menjadi penerus Mahathir.
PKR memang paling getor menyerukan agar Mahathir memenuhi janjinya. Namun ada faksi lain yang memainkan manuver berbeda.
Baca juga: Antisipasi Embargo Barat, Mahathir Ajak Negara Muslim Pakai Dinar
Faksi itu dipimpin Azmin Ali, menteri ekonomi yang disebut merupakan pesaing kuat bagi Anwar Ibrahim dalam menggamit kursi perdana menteri.
Sudah menjadi rahasia publik, Azmin disebut adalah pilihan yang paling "sreg" bagi Mahathir untuk menduduki kursi PM Malaysia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan