Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika AS Membalas, Iran Siap Tembakkan Ratusan hingga Ribuan Rudal

Kompas.com - 11/01/2020, 21:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

TEHERAN, KOMPAS.com - Serangan terhadap pasukan Amerika Serikat di Irak bisa jadi hanya awal dari operasi besar di Timur Tengah apabila AS melakukan serangan balasan. Seorang pejabat militer Iran dilaporkan menyatakan hal itu.

Dikutip TV pemerintah Iran, pimpinan Angkatan Udara Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, mengatakan satu-satunya upaya balas dendam yang tepat atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani adalah mengusir pasukan AS dari Timur Tengah.

Pernyataannya itu disampaikan sehari setelah Iran menembakkan rudal ke pangkalan yang menampung pasukan AS.

Baca juga: Mengenal MQ-9 Reaper, Drone Pembunuh Jenderal Iran Qasem Soleimani

Serangan rudal ini merupakan tanggapan atas kematian Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad, Irak.

Presiden AS Donald Trump, Rabu (8/1/2020), mengumumkan sanksi lanjutan terhadap Iran, tetapi ia mengatakan Teheran 'mundur' setelah serangan rudal tersebut. Dia tidak menyebutkan tindakan militer lanjutan.

Namun, pada Kamis (09/01), Wakil Presiden AS, Mike Pence, mengatakan kepada stasiun televisi Fox News bahwa "atas arahan presiden kita akan tetap waspada".

Dalam wawancara untuk CBS, Pence mengatakan bahwa AS menerima 'informasi intelijen' bahwa Iran telah mengirim pesan kepada kelompok milisi sekutunya agar tidak menyerang sasaran target AS.

Dewan Perwakilan Rakyat AS diperkirakan akan menggelar jajak pendapat tentang resolusi agar dapat memaksa Trump menghentikan tindakan militer lebih lanjut terhadap Iran.

Baca juga: Qasem Soleimani, Mundurnya AS dan Polemik Jatuhnya Pesawat Ukraina di Iran...

Apa yang Dikatakan Pejabat Militer Iran?

Dalam konferensi pers yang diliput oleh media pemerintah Iran, Hajizadeh mengatakan pihaknya siap menembakkan ratusan atau bahkan ribuan rudal. Saat ini menurutnya ada sekitar 20 rudal sudah ditembakkan.

Hajizadeh berkata, tembakan rudal itu tidak diniatkan untuk membunuh setiap pasukan AS. Namun operasi itu bisa direncanakan sedemikian rupa sehingga sebanyak 500 tewas di tahap pertama.

"Kami memperkirakan bentrokan itu akan berlanjut selama tiga hari hingga sepekan. Kami telah menyiapkan sekian ribu rudal dalam keadaan seperti sekarang," kata Hajizadeh, sebagaimana dilaporkan kantor berita Fars.

Brigjen Hajizadeh juga mengatakan Iran telah meluncurkan serangan siber yang ia klaim telah melumpuhkan sistem AS dalam melacak rudal selama serangan.

Baca juga: Kebijakan Luar Negeri Iran: Dukung Ekstremis dan Diembargo Dunia

Meski demikian, para pejabat AS menyatakan dapat mencegah korban berjatuhan karena sistem peringatan dini berjalan efektif.

Wartawan BBC Persia, Jiyar Gol, menyebut penampilan Brigjen Hajizadeh, dengan bendera berbagai kelompok milisi dibariskan di belakang podiumnya, merupakan upaya pamer kekuatan di kawasan Timur Tengah.

Hajizadeh disebut ingin menunjukkan bahwa berbagai kelompok itu berada di bawah komando Iran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com