Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa di Natuna, Berikut Insiden di Dunia yang Melibatkan Nelayan China

Kompas.com - 11/01/2020, 18:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com -Pada 19 Desember 2019, publik Indonesia gempar setelah kapal milik nelayan China dan penjaga pantainya memasuki Natuna, Kepulauan Riau.

Kapal itu dianggap sudah melanggar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan juga Illegal, Unreported, dan Unregulated Fishing (IUUF).

Kemudian pasukan penjaga pantai yang menjaga kapal nelayan China itu juga disebut melanggar kedaulatan Indonesia.

Baca juga: TNI Pastikan Tak Ada Lagi Nelayan China Mencuri Ikan di Natuna

Berkaca dari peristiwa di Natuna, ini bukan kali pertama nelayan "Negeri Panda" tersebut bersinggungan dengan negara lain.

Dilansir dari berbagai sumber, Kompas.com merangkum sejumlah insiden yang melibatkan nelayan China di dunia. Apa saja?

1. Korea Selatan (Korsel)

Pada 19 Desember 2017, patroli penjaga pantai Korea Selatan terlibat konfrontasi dengan 44 kapal China yang memasuki perairan mereka secara ilegal.

Penjaga pantai Negeri "Ginseng" bahkan harus melepaskan tembakan peringatan sebanyak 249 kali, sebelum kapal-kapal itu mundur.

"Kapal nelayan itu berusaha berkerumun dan bertabrakan dengan kapal patroli kami, mengabaikan perintah peringatan," tulis penjaga pantai Korea Selatan.

Patroli penjaga pantai dilaporkan kerap mengejar kapal-kapal nelayan China yang diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah perairan Korea Selatan.

Langkah itu mendapat protes keras dari Beijing, dengan disuarakan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying.

Baca juga: Patroli Penjaga Pantai Korsel Tembaki Puluhan Kapal Nelayan China

Saat itu, Hua menganggap tindakan patroli pantai Korsel yang melepaskan tembakan ke arah nelayan mereka berlebihan.

"Kami harap Korea Selatan dapat menangani pemasalahan ini dengan cara yang relevan dan sesuai hukum," tegas Hua.

Namun, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menilai langkah yang diambil petugas patroli penjaga pantai itu sudah mengikuti aturan hukum domestik.

Di mana penggunaan senjata bisa menjadi langkah yang sah menghadapi kapal-kapal yang melanggar perairan negara tersebut untuk penangkapan ikan secara ilegal.

Sebelumnya, pada September tahun lalu, tiga nelayan China tewas akibat tertembak oleh penjaga pantai Korea Selatan yang mencoba menangkap mereka atas aksi penangkapan ikan ilegal.

Baca juga: Korsel Tembak Kapal Nelayan, China Kirim Nota Protes Diplomatik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com