Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian WNI soal Kebakaran Hutan Australia: Merasa Seperti di Ruang Gas

Kompas.com - 10/01/2020, 23:24 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) mengatakan mereka mengalami sesak napas akibat kebakaran semak yang terjadi di Australia.

Beberapa juga memutuskan untuk mengevakuasi diri ke kota lain, yang tidak terlalu terdampak kebakaran.

Wasisto Jati, peneliti Indonesia yang kini mengenyam pendidikan di sebuah universitas di Canberra termasuk yang mengungsi ke Sydney saat dampak kebakaran memburuk pekan lalu.

Baca juga: Leonardo DiCaprio Donasikan Rp 41,2 Miliar untuk Atasi Kebakaran di Australia

"(Saya) evakuasi juga liburan di Sydney karena kalau tetap di Canberra itu seperti hidup di dalam ruang gas," ujar Wasisto.

Wasisto yang tinggal di asrama kampus di Canberra itu mengatakan minimnya pendingin ruangan di asramanya membuat debu akibat kebakaran seperti terperangkap dalam ruangan.

Ia pun merasa 'kepanasan' dan harus pergi ke aula asrama untuk merasa lebih nyaman.

Ketika dihubungi BBC Indonesia (10/01), Wasisto telah kembali ke Canberra, namun tetap harus memakai masker khusus jika pergi ke luar.

Media Australia, ABC menyebut kualitas udara di Canberra sangat buruk karena Canberra dikelilingi pegunungan dari Brindabellas Range hingga The Great Dividing Range.

Kondisi itu membuat asap terperangkap dan sulit bisa keluar dari kota itu.

Baca juga: Kebakaran Hutan Australia, Ini 6 Fakta yang Harus Anda Tahu

"Anak-anak Sakit"

Dampak asap itu, kata Wasisto, telah membuat sejumlah teman-temannya sesak napas, apalagi jika mereka punya riwayat asma.

Susan, WNI yang bermukim di Sydney, juga mengutarakan hal yang sama.

"Anak-anakku juga sempat sakit dan harus ke dokter karena jadi batuk pilek. Anakku semuanya awalnya sehat-sehat, jarang banget ke dokter," ujar Susan.

Susan menambahkan anak-anaknya tidak bisa beraktivitas di taman bermain sekolah karena buruknya cuaca.

"Biasanya mereka dapat reses (istirahat) 15 menit dan bisa bermain di taman, sekarang mereka hanya bisa dalam gedung saja," kata Susan.

Baca juga: Kebakaran Hutan, Malindo Air Alihkan Penerbangan dari Australia

Dampak kebakaran juga dirasakan Caroline Setiyadi, WNI yang tinggal di Melbourne.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com