Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komandan Iran Janjikan "Pembalasan Keras" hingga Pasukan AS Keluar dari Timur Tengah

Kompas.com - 09/01/2020, 21:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

TEHERAN, KOMPAS.com - Komandan senior Iran menyatakan, dia menjanjikan "pembalasan keras" hingga pasukan AS keluar dari Timur Tengah.

Pernyataan itu disampaikan petinggi Garda Revolusi, Abdollah Araghi, setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan Teheran "mundur".

Dilansir Tasnim via Sky News Kamis (9/1/2020), Araghi menjanjikan "pembalasan keras" setelah serangan rudal di Irak.

Baca juga: Di Balik Sikap Trump yang Akhirnya Pilih Menarik Diri dari Peluang Perang dengan Iran...

Sementara Kepala Divisi Dirgantara Garda Revolusi, Amir Ali Hajizadeh berujar, mengusir pasukan AS dari Timur Tengah adalah "pembalasan yang pantas".

Dia mengklaim serangan rudal di Pangkalan Ain al-Assad dan Irbil ditujukan untuk memberi kerusakan, bukan membunuh orang.

Wakil Komandan Garda Revolusi Ali Fadavi mengatakan, operasi itu menunjukkan kekuatan militer mereka, dan mengejek Washington tak mampu berbuat apa-apa.

Iran membombardir pangkalan AS dan sekutunya di Irak sebagai pembalasan atas tewasnya jenderal top mereka, Qasem Soleimani.

Soleimani tewas bersama dengan wakil pemimpin jaringan milisi Irak Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, pekan lalu.

Komandan Pasukan Quds tersebut dan Muhandis tewas setelah konvoi mobil yang mereka tumpangi dihantam rudal AS.

Esmai Qaani, pengganti Soleimani di Quds berkata, misil yang diluncurkan di Ain al-Assad dan Irbil bertujuan mengusir pasukan AS.

Sementara kelompok milisi yang disokong Teheran menyerukan adanya balas dendam atas kematian calon penerus Pemimpin Tertinggi Iran itu.

Dalam konferensi pers, Presiden Trump memutuskan menarik diri dari kemungkinan perang dengan Iran, di mana dia tak mengumumkan sanksi tambahan.

Sebagai gantinya, dia menyatakan bakal menjatuhkan sanksi kepada Teheran seraya menyebut tak ada korban dari tentaranya.

Adapun media Iran mengklaim bahwa 80 orang tewas, di mana mereka disebut menembakkan 22 rudal, menurut sumber Irak.

Lebih lanjut Washington menuturkan, mereka siap untuk melakukan "dialog serius", seraya mengklaim membunuh Jenderal Soleimani adalah aksi pertahanan diri.

Baca juga: Mengapa Trump Nekat Pancing Iran melalui Serangan yang Tewaskan Qasem Soleimani?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com