Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Inggris Terima Aduan Baru, Korban Pemerkosaan Reynhard Sinaga Bisa Bertambah

Kompas.com - 09/01/2020, 08:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

MANCHESTER, KOMPAS.com - Jumlah korban pemerkosaan Reynhard Sinaga berpotensi bertambah setelah muncul sejumlah aduan baru kepada polisi.

Pada Senin (06/01), Reynhard dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, dengan hukuman minimal 30 tahun penjara atas 159 dakwaan serangan seksual, termasuk 136 perkosaan.

Berdasarkan dokumen pengadilan, Reynhard terbukti mengajak 48 pria dari klub-klub malam di Manchester ke apartemennya, tempat dia kemudian membius, memperkosa, dan menyerang mereka.

Baca juga: INFOGRAFIK: Reynhard Sinaga, Predator Seks Terbesar dalam Sejarah Inggris

Namun, korban Reynhard kemungkinan tidak terbatas pada 48 pria. Kepolisian Manchester mengatakan sebuah unit khusus yang dibentuk khusus untuk menerima laporan serangan seksual mendapatkan "respons yang sangat positif."

Juru bicara Kepolisian Manchester Raya mengatakan, "Untuk alasan operasional kami tidak bisa memberikan jumlah laporan yang kami dapatkan melalui unit khusus ini atau informasi yang kami peroleh melalui portal Insiden Besar Publik saat ini."

"Namun, kami dapat memastikan bahwa sejumlah laporan ini terkait [orang-orang yang] berpotensi [menjadi] korban Sinaga," kata polisi.

Reynhard biasanya menunggu para pria yang meninggalkan klub-klub malam sebelum mengajak mereka ke flatnya dengan tawaran minum atau menelponkan taksi.

Baca juga: Kata Psikolog soal Makna Dark Side of Me dalam Skripsi Reynhard

Dia lantas membius para korban sebelum menyerang mereka yang dalam kondisi tidak sadar. Semua aksinya difilmkan melalui dua telpon genggam.

Para korban menyatakan tidak ingat apa yang terjadi di apartemen Reynhard ketika terbangun keesokan harinya.

Survivors Manchester (Penyelia Manchester), yayasan yang dibentuk untuk menolong korban perkosaan pria mengatakan kasus itu "mendorong korban untuk berbicara" tentang serangan seksual.

Ketua yayasan itu Duncan Craig mengatakan, "Ada orang yang menelpon dan tidak terkena langsung kasus ini, namun mereka mengalami serangan seksual, mungkin saat anak-anak. Mereka merasa saatnya untuk berbicara."

"Ini sesuatu yang belum cukup banyak kami lakukan," tambahnya.

Baca juga: Lewat Kasus Reynhard Sinaga, Membayangkan Trauma Korban Pemerkosaan

Wartawan BBC Indonesia, Endang Nurdin, mengenai pengalaman meliput sidang Reynhard Sinaga

Saat Jaksa Ian Simkin menyampaikan apa yang terjadi terhadap para korban sebelum hakim menjatuhkan vonis pada Senin (06/01), saya baru menyadari betapa mendalamnya trauma yang dihadapi oleh para korban.

Salah seorang korban ada yang hadir dalam sidang vonis itu.

"Kalau bukan karena ibu saya, saya sudah bunuh diri," kata seorang korban seperti dikutip Simkin. Ada sejumlah korban yang merasa ingin bunuh diri akibat trauma yang diakibatkan aksi Reynhard.

"Dia predator setan. Saya ceritakan kasus saya kepada ibu saya dan dia langsung muntah. Adik perempuan saya histeris saat saya menangis. Saya tidak pernah menangis karena saya anak yang paling kuat di keluarga," cerita yang lain.

Baca juga: Istana: Kasus Reynhard Sinaga Mencoreng Wajah Indonesia

Simkin juga menyebut ada mahasiswa yang terpaksa drop-out karena depresi, ada yang keluar dari pekerjaan dan ada yang terpaksa berpisah dari pasangannya.

Ada pula yang masih belum berani mengungkapkan apa yang terjadi kepada keluarga ataupun teman.

Publisitas perkosaan terbesar dalam sejarah Inggris sangat sulit untuk mereka terima.

Media Inggris sepakat untuk tidak melaporkan kasus ini setelah liburan Natal 2019 sehingga petugas konseling siap membantu para korban yang trauma sebelum berita diterbitkan.

Saluran khusus baik telpon ataupun online dibuka untuk mereka yang merasa pernah menjadi korban.

Sejauh ini unit khusus ini telah menerima laporan termasuk sejumlah orang yang diduga adalah korban perkosaan Reynhard Sinaga.

Hukuman yang dijatuhkan terhadap Reynhard berkaitan dengan kejahatan yang dia lakukan pada periode Januari 2015 sampai Juni 2017, namun polisi yakin tindak serangan seksual ini sudah lama dia lakukan.

Baca juga: Kasus Reynhard Sinaga, Tindakan Kemenlu hingga Respons PPI Inggris

Polisi mengatakan mereka memiliki bukti pria Indonesia berusia 36 tahun ini menyasar setidaknya 190 korban, termasuk 48 yang kasusnya telah diadili.

Namun sekitar 70 korban lainnya masih belum diidentifikasi dan mereka menyerukan siapapun yang merasa curiga pernah didekati Reynhard untuk melapor.

Kantor kejaksaan mengatakan Reynhard adalah "pemerkosa berantai terbesar dalam sejarak hukum Inggris.

Hakim Suzanne Goddard mengatakan ia adalah pemerkosa berantai "predator seksual setan" yang mencari sasaran para pria muda yang tengah berkumpul dengan teman-teman mereka.

Kepolisian Manchester Raya mengatakan siapapun yang merasa pernah menjadi korban Reynhard Sinaga dapat melaporkan melalui online atau menelpon polisi 0800 092 0410 dari Inggris atau +44 207 158 0124 dari luar Inggris.

Baca juga: Ayah Reynhard Sinaga: Hukumannya Sesuai dengan Kejahatannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com