Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Perkosa Korban yang Tidak Sadar, Reynhard Sinaga: Mereka Pura-pura Tidur

Kompas.com - 07/01/2020, 18:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

LONDON, KOMPAS.com - Reynhard Sinaga, pria Indonesia yang dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester karena memerkosa puluhan pria, mengatakan ia menikmati apa yang ia katakan "mempenetrasi pria dan bermain dalam fantasi seks saat mereka berpura-pura tidur".

*Peringatan: Artikel ini berisi keterangan eksplisit terkait kekerasan seksual

Reynhard dinyatakan bersalah dan dihukum seumur hidup atas kasus perkosaan terhadap 48 pria dengan 159 dakwaan.

Perkaranya disidangkan dalam empat tahap sidang—masing-masing berlangsung sekitar lima minggu—mulai Juni 2018 sampai Desember 2019.

Baca juga: Tampan, Pintar dan Kaya: Mengapa Reynhard Sinaga Melakukan Pemerkosaan?

Menjelang vonis bersalah oleh tim juri pada sidang tahap keempat pada 13 Desember 2019, Reynhard Sinaga memberikan pembelaannya.

Mengenakan blus abu-abu dan jeans, dengan rambut sebahu, Reynhard menyanggah melakukan perkosaan, dilansir BBC Indonesia Selasa (7/1/2020).

Sambil berkali-kali menyisir rambut dengan jari-jarinya, Reynhard memulai pembelaannya di depan tim juri yang berjumlah 12 orang melalui pertanyaan yang diajukan pengacaranya, Richard Litter.

Pria yang melanjutkan studi di Inggris dengan visa pelajar pada Agustus 2007 ini menyatakan bahwa ia melakukan penetrasi terhadap para pria yang ia katakan menyetujui dan sadar melakukan hubungan seksual.

Ia memfilmkan semua aksinya dengan dua telepon genggam, satu untuk jarak jauh dan satu untuk jarak dekat.

Reynhard juga mengatakan semua setuju untuk difilmkan dan apa yang dilakukan telah dibicarakan sebelumnya.

Baca juga: Polisi Inggris: Bukti Kejahatan Reynhard Sinaga seperti Menonton 1.500 Film DVD

Jaksa mengatakan semua pria yang difilmkan tidak sadar dan tidak bereaksi apa pun ketika Reynhard melakukan aksinya.

Saat ditanya apakah para pria dalam film-film itu tidur, ia mengatakan, "Mereka berpura-pura tidur."

Di dalam ruang sidang, Reynhard bersuara kalem dan terdengar sedikit melengking atau menaikkan intonasi suara di setiap ujung kalimat.

"Saya rasa begitu, mungkin karena saya keperempuan-perempuanan," katanya ketika ditanya kuasa hukum apakah suaranya seperti perempuan.

"Saya gay," katanya lagi.

"Saya menikmati seks," tambahnya.

Terbuka dengan orientasi seksual ini, kata Reynhard, merupakan pesan untuk membuka peluang potensi mencari pasangan.

Baca juga: Kepala SMAN 1 Depok Sebut Reynhard Tak Tunjukkan Tanda-tanda Menyimpang Semasa Sekolah

"Saya Menikmati Mempenetrasi Pria"

Ia mengatakan tak pernah melakukan apa yang disebut dengan chemsex, atau berhubungan seksual dengan menggunakan obat, istilah yang biasa digunakan di antara gay dan pria biseksual.

Namun pria 36 tahun ini mengakui suka melakukan "fantasi seks".

"Saya menikmati memfilmkan saat saya berhubungan seks" tambah Reynhard sambil menambahkan bahwa ia menggunakan kamera telepon genggamnya untuk memfilmkan aksinya itu.

"Saya menikmati mempenetrasi pria dan bermain fantasi seks saat mereka berpura-pura tidur."

Baca juga: Sebelum Ditangkap, Reynhard Sinaga Dihajar oleh Korban yang Dia Perkosa

"Pria yang saya temui, mereka menikmati dipenetrasi," katanya lagi kepada tim juri.

Reynhard merekam tindak perkosaannya terhadap puluhan korban melalui dua telepon genggamnya.

Polisi melacak para korban melalui rekaman video pemerkosaan yang dilakukan Reynhard dalam rentang waktu dua setengah tahun dari Januari 2015 sampai ia tertangkap pada Juni 2017.

Kepolisian Manchester Raya mengatakan jumlah korban dapat mencapai 190 orang, termasuk 48 orang yang kasusnya telah diadili.

Para korban pria muda—semuanya pria kulit putih Inggris dengan usia rata-rata 21 tahun—terlihat dalam video tidak sadarkan diri setelah dibius dan sebagian terdengar mendengkur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com