CANBERRA, KOMPAS.com - Hujan dilaporkan mulai turun di sejumlah wilayah Australia yang dilanda kebakaran hutan. Namun, otoritas menyebut ancaman api masih ada.
Akhir pekan lalu menjadi yang terburuk bagi Negeri "Kanguru", di mana api menghanguskan lebih dari ratusan properti.
Baik kota besar maupun kecil melihat langit berubah menjadi merah, dengan asap pekat menyelimuti serta abu berjatuhan.
Baca juga: Kebakaran Hutan di Australia, Ini Imbauan Kemenlu RI untuk WNI
Namun, hujan lebat dilaporkan mengguyur mulai dari pesisir timur seperti Sydney ke Melbourne, maupun sejumlah titik di New South Wales (NSW).
Dilansir BBC Senin (6/1/2020), belum ada peringatan terbaru dari negara bagian yang terdampak kebakaran hutan menyusul perubahan cuaca itu.
Victoria mencatatkan adanya 25 peringatan "waspada dan bertindak". Sementara Negara Bagian South Australia hanya menorehkan satu.
Kemudian di NSW, Komisioner Pemadam Kebakaran Shane Fitzsimmons menyebut seluruh titik api berada di level "anjuran", yang merupakan tingkat terendah.
Namun menurut keterangan otoritas lokal, ada kemungkinan bahwa temperatur bakal kembali mengalami peningkatan Kamis (9/1/2020).
Pemerintah juga menyatakan, kebakaran lebat di NSW dan Victoria juga berpotensi menciptakan "api yang lebih besar".
"Tidak ada ruang untuk berpuas diri," ucap Menteri Utama NSW, Gladys Berejiklian, dalam keterangan pers Senin pagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.