Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Kebakaran Hutan, Setengah Populasi Koala di Pulau Australia Ini Mati

Kompas.com - 05/01/2020, 14:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SYDNEY, KOMPAS.com - Setidaknya setengah dari populasi koala di pulau Australia dilaporkan mati akibat kebakaran hutan yang melanda.

Kangaroo Island, pulau yang jadi destinasi populer turis di pesisir South Australia adalah rumah bagi hewan liar.

Termasuk juga koala, di mana populasinya diperkirakan mencapai 50.000 ekor, seperti diberitakan kantor berita AFP Minggu (5/1/2020).

Baca juga: Kehausan, Koala di Australia Minta Minum kepada Pesepeda

Ilmuwan mengatakan, kebakaran hutan yang terjadi sejak September di Australia sudah membunuh setidaknya 500 juta hewan asli New South Wales.

Kondisi itu semakin parah dalam beberapa hari terakhir, dengan api mulai menjalar ke Kangaroo Island, dan menghanguskan 170.000 hektar.

"Lebih dari 50 persen (populasi) telah mati," ujar Sam Mitchell dari Taman Alam Liar Kangaroo Island, yang tengah menggalang donasi merawat koala yang terluka.

Dia menuturkan luka yang dialami hewan asli itu tergolong parah, dengan banyak yang tidak bisa pulang ke habitatnya akibat hangus.

"Karena itu kelaparan bakal menjadi isu utama yang dialami para hewan ini dalam beberapa pekan mendatang," katanya.

Dalam studi yang dipublikasikan Universitas Adelaide Juli lalu, spesies koala di Kangaroo Island amatlah penting bagi keberlangsungan hewan tersebut.

Sebab dalam penelitian yang dipaparkan, terungkap binatang dari kelas Mamalia itu terbebas dari infeksi chlamydia.

Chlamydia adalah infeksi yang disebabkan bakteri, dan mengakibatkan kondisi seperti kebutaan, mandul, hingga kematian.

Infeksi tersebut disebut menyebar di kawasan timur Queensland, New South Wales (NSW), serta sebagian Negara Bagian Victoria.

"Mereka adalah populasi kunci bagi masa depan binatang itu," ujar Jessica Fabijan selaku peneliti yang memublikasikan jurnal itu.

Fabijan menerangkan, kebakaran hutan Region Gippsland Victoria, serta NSW, rumah bagi mayoritas populasi koala, bakal membunuh sebagian besar.

"Ini adalah tragedi terbesar lain sejak 1800-an, di mana mereka sengaja diburu supaya orang mendapatkan bulunya," kata Fabijan.

Pemerintah setempat menyatakan, hewan itu tidak bisa dipindahkan dari Kangaroo Island karena status mereka yang bebas chlamydia.

Karena itu, dokter hewan pun dikerahkan supaya mengobati koala yang menjadi korban kebakaran hutan di tempat.

Baca juga: Momen Pilu Seorang Pria Beri Minum Koala yang Terkena Luka Bakar di Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com