Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Diduga Lakukan Serangan Udara terhadap Milisi Irak Hashed al-Shaabi

Kompas.com - 04/01/2020, 10:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BAGHDAD, KOMPAS.com - Sebuah serangan udara diduga dilakukan AS menyasar milisi Irak pro-Iran, Hashed al-Shaabi, pada Sabtu (4/1/2020).

Insiden itu terjadi sehari setelah komandan Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, tewas diserang Washington pada Jumat (3/1/2020).

Dalam pernyataan resmi, Hashed al-Shaabi mengklaim bahwa terjadi serangan udara yang menghantam konvoi kelompok mereka.

Baca juga: Beredar Rekaman CCTV Detik-detik Jenderal Iran Tewas Diserang Rudal AS

Dilansir AFP, tidak dijelaskan siapa yang bertanggung jawab. Namun, televisi Irak melaporkan adalah AS yang melakukannya.

Sumber kepolisian mengungkapkan, serangan itu terjadi di utara Baghdad, dengan sejumlah orang dilaporkan "tewas dan terluka".

Diberitakan Daily Mirror, serangan udara itu terjadi di Jalan Taji, dengan enam orang tewas dan tiga lainnya terluka parah.

Dalam keterangan sumber, serangan itu menghantam dua dari tiga kendaraan yang melintas, dan terjadi pukul 01.12 waktu setempat.

Operasi itu terjadi beberapa jam sebelum massa turun ke jalan untuk berkabung atas kematian Soleimani dan wakil pemimpin Hashed, Abu Mahdi al-Muhandis.

Jenazah mereka bakal dibawa ke kota suci Najaf, yang sebelumnya bakal disemayamkan di Baghdad dalam sebuah upacara.

Setelah itu, jenazah Soleimani bakal diterbangkan ke Iran di mana pemerintah setempat sudah mengumumkan masa berkabung selama tiga hari.

Adapun Teheran menunjuk wakil Soleimani, Esmail Qaani, untuk menggantikan posisinya sebagai komandan cabang Garda Revolusi tersebut.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menjanjikan "balas dendam yang menyakitkan" dengan massa meneriakkan "matilah Amerika" di jalan.

Baca juga: Tewasnya Jenderal Top Iran Qasem Soleimani dalam Serangan yang Diperintahkan Trump...

Presiden Donald Trump mengatakan, dia memutuskan memerintahkan operasi itu setelah Soleimani berencana menyerang pasukan dan diplomat AS.

"Kami melakukan tindakan ini untuk menghentikan perang. Kami tidak bermaksud untuk memulainya," ujar Trump.

Namun, beberapa jam kemudian, Pentagon mengumumkan 3.000-3.500 tentara dari Divisi Lintas Udara ke-82 Pasukan Respons Global bakal diterjunkan ke Kuwait.

Sumber internal Washington menerangkan, sekitar 750 tentara sudah diterbangkan untuk membantu pengamanan di Kedutaan Besar AS di Baghdad.

Sikap tersebut diambil setelah aksi protes yang dilakukan massa pendukung Hashed al-Shaabi pada Selasa (31/12/2019).

Selain itu, 14.000 tentara juga diberangkatkan ke Timur Tengah pada tahun ini di tengah memanasnya hubungan dengan Iran.

Baca juga: Serangan AS Tewaskan Pimpinan Militer Iran, Harga Minyak Dunia Melonjak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com